20. khawatir ?

78 4 0
                                    


Jangan lupa di vote teman teman hargai penulis terima kasih.

Salam dariku

Hari hari ku lalui sendiri disini
Ku berteman sepi tanpa hadirmu
Yang membuat ku merasakan rindu di hatiku

Kini jarak memisahkan cerita ini
Tapi bukan penghalang sebuah hubungan
Yang kuharapkan hanyalah doa
Semoga kita cepat bertemu

Oh tuhan tolonglah sampaikan lah salamku
Kepadanya untuk dia yang belum bisa
Ku tatap indah wajah nya.

Setelah selesai senam pagi bersama seluruh siswa di persilakan untuk beristirahat sejenak lalu di lanjut lagi kegiatan.

" huuh capek bener. " keluh ben sambil mengibas ngibas lengannya di area wajah.

Raka memutar bola mata malas " capek dari mana orang lo cuma diem aja, yang capek tuh mata jelalatan kemana mana." cerca raka sambil menatap sinis.

" ck. "

" kaga usah di omongin juga kali."

" vin jadwal kali ini kita ngapain. " tanya raka sambil memainkan handphone.

Malvin terdiam memikirkan sesuatu " kalo ga salah si kita dapet di bagian pertanian gitu." jelasnya sembari mengingat sesuatu.

" gue mau ke toilet dulu, nanti kalo panitia kasih lo  kertas jadwal ambil aja. " ucapnya lalu pergi menuju toilet.

Raka mentap ben intens" ngapain lo di sini. " ucap raka sambil terus menatap ben tak suka.

Ben menatap bingung sambil menatap raka balik " lah ini kan kamar gue juga odong. "

" ya udah gue kan cuma bercanda doang hahha. " jawab raka sambil diiringi tertawa.

Ben pun menatap nya sengit " ga asik lo. " ucapnya lalu pergi meninggalkan raka.

Di lapangan

" vin tadi panitia kasih ini. " ucap raka sambil memberikan beberapa kertas kepada malvin.

Malvin yang baru saja datang pun langsung mengambil alih kertas tersebut.

" oke semuanya sebelum kita melaksanakan kegiatan alangkah baiknya kita membaca doa ses_."

" maaf telat. " ucap seseorang yang baru saja datang dengan beberapa bulir keringat di dahinya.

Malvin pun menatap sekilas lalu melanjutkan kembali kegiatan yang sempat tertunda.

'Aduh mampus ni pasti gue kena marah abis ini.'

" reina ikut saya kedepan." titah malvin dingin.

' aduh mampus ni mau di apain gue.'

Reina mentap malvin malu malu sambil menggigit bibir bawahnya.

" kamu denger saya ga. " ucap malvin sekali lagi kali ini lebih dingin.

" ah i-iya. "

Reina pun berjalan ke depan menghampiri malvin dengan ragu ragu.

" gitu aja ko susah."  ucapnya sambil memutar bola mata malas.

Reina hanya diam saja sambil mengoceh dalam hati ' gue kira mau ngapain ternyata suruh jalan di sebelahnya.'

" seperti yang sudah di jelaskan di sini kelompok kita dapet bagian pertanian dan juga perkebunan. " jelas malvin dengan telaten.

" lo berdua atur perkebunan. " tunjuk malvin pada raka dan juga lelaki di sebelah raka " dan buat lo ikut gue. " tunjuknya pada reina.

MALVIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang