Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.
kayaknya gue ga bisa lama nih." malvin menatap raka bingung. " kenapa." tanya malvin.
" ya tadi gue udah janji sama ben, mau main ps bareng."
" kenapa ga main disini aja." ucap malvin tiba tiba. Raka menatap heran. " maksudnya." tanya raka.
Setelah beberapa jam mereka menghabiskan waktu bersama raka pun berpamitan, waktu jiga sudah menunjukan sore. " gue balik dulu ya, udah sore juga nih." pamit raka.
" ya ga asik lo, baru juga gue menang sekali." protes ben. Malvin terkekeh. " udah lah kan masih banyak waktu lain." jelas malvin.
" tau lo sok soan main masih kalah juga." sindir raka, sambil melempar bantal tepat pada wajah mulus ben. " aduh sakit wey." keluh ben.
Raka menarik paksa ben. " udah hayu pulang, kesian malvin juga mau istirahat tuh." ben memperhatikan malvin. " sok tau lo orang dia lagi kesepian mangkanya dia ajak kita kita ke apartnya." ucap ben asal namu bisa membuat malvin dan raka terdiam.
Raka dan malvin saling bertatapan. " sok tau lo, kata siapa." raka menjitak kepala ben.
" sakit weh, ya tau lah keliatan gitu dari raut wajahya kayak orang lagi bersedih gitu." jelas ben.
" ah udah udah, makin ngawur nih udah ka bawa dia pulang pusing gue." usir malvin.
***
Tak lama mereka pulang, malvin pun ikut kembali pulang, dan sesampainya ia langsung memasuki kamarnya dan bersitirahat. Malvin memperhatikan hpnya. " gue telpon ga ya." gumam malvin.
" nanti aja deh, kayaknya dia butuh waktu." ucapnya lalu bergegas membersihkan badan.
Tok tok tok. " malvin bangun sayang kamu sekolah kan." teriak mamih dari balik pintu.
" hmm iya mih, udah bangun ko." ucap malvin dengan suara khas bangun tidur. Tak lama malvin pun bersiap siap dan bergegas menuju sekolah, kali ini ia tak ingin menjemput reian dulu ia takut reina masih kesal padanya dan, berlarut larut dalam masalah ini. Jadi maksud malvin itu biar reina tenang dulu, baru malvin jelasin semuanya, bukan karena malvin marah atau ga mau ketemu sama reina.
Sesampainya malvin di sekolah ia langsung di hadang salah satu murid. " malvin di cariin kepsek tuh." ucapnya. " iya ." ucap malvin dan bergegas menuju ruang tersebut, malvin berjalan tegap dan tanpa sadar melewati reina yang berada di depan kelas. " malvin ko main lewat aja sih, ga mungkin kan gue segede gini ga keliatan, apa dia marah sama gue, karema gue tampar dia ya." batin reina sambil memprhatikan malvin yanh melengos pergi gitu saja.
Tok tok tok. " iyaa masuk." ucapnya dari dalam sana. " permisi pak, bapak panggil saya." tanya malvin.
" iya saya panggil kamu, jadi gimana." malvij menatap bingung. " gimana apa ya pak." tanya malvin bingung. " kemarin kamu sendiri yang bilang kalau kamu mau, memikirkannya dulu jadi gimana." tanya pak kepsek.
" sebenernya gue masih bingung, gue sendiri belum bilang sama reina tentang ini." bantin malvin.
" malvin, loh ko bengong sih, jadi gimana."
" ah iya pak, jadi keputusan saya."
" iya saya bersedia ikut, semoga saya bisa membawa nama baik sekolah kita." jelas malvin. Pak kepsek tersenyum. " baik kalau begitu karena perlombaan sebentar lagi, jadi kita harus, berlatih keras dan untuk jadwalnya mulai hari ini sehabis pulang sekolah, kemungkinan satu minggu kedepan ini kamu pulang telat." jelasnya malvin hanya mengangguk faham.
" baik pak kalau gitu, saya pamit dulu." malvin pun kembali ke kelas. " vin lo dari mana ko telat lagi sih." tanya ben. " orang ganteng gitu sibuk." ucap malvin shombong.
" yeeh, eh pulang sekolah kita main ps lagi kan." tanya ben. " aduh kayaknya ga bisa de, lo sama raka aja ya." ucap malvin.
" yaah kenapa vin, ga asik ah ga ada lo." ucap ben sabil memanyunkan bibirnya. " gue latihan basket." jelas malvin.
" malvin kenapa ya, ko telat lagi dia." reina bingung.
Ttiing triimg. Bel sekolah pun berbunyi nyaring semua siswa siswi bersiap siap pulang.
" vin lo ga ikut kita." tanya raka. " kayaknya untuk beberapa minggu ini gue sibuk deh." ucap malvin. Raka menatap heran. " sibuk? Sibuk apa lo kayaknya kemaren kemaren biasa aja deh." ucap raka mengejek.
" gue telat nih, gue duluan ya." pamit malvin dan pergi meninggalkan raka. " woy malvin are you oke." teriak raka, namun malvin tak mengubrisnya.
***
" hai rei." sapa aldo. Reina terkejut. " hai juga ko bisa di sini sih." tanya reina. Aldo terkekeh." ini kan udah pulang sekolah rei, jadi aku bebas dong kesana kesini." jelas aldo.
" hehe iya juga sih."
" terus kamu kenapa masih di sini." tanya aldo.
" ini aku lagi salin, kan sebentar lagi ujian jadi buku harus komolit." jelas reina. " kan bisa di rumah rei." reina tetkekeh." iya aku kalau di rumah bukan nulis, tapi nonton darkor." ucap reina yang membuat aldo tertawa.
" ya udah kalau gitu, aku anter pulang ya."
" eh ga usah aku bisa sendiri ko." jawab reina cepat. Aldo menatap heran. " kenapa kamu takut malvin marah ya." tanya aldo ragu.
" eh ga ko, cuma aku ga mau ngerepotin kamu aja ko do."
" kalau gitu boleh aku anter kamu ya, sekalian ada yang mau aku omongin." jelas aldo reina yang pensaran pun ia mengangguk dan mengikuti perkataan aldo untuk pulang bersama.
Boleh di follow dulu, dan jangan lupa di vote biar semangat, insya allah aku update cepet, kalau kalian suka cerita ini boleh di share ya teman teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN
Teen FictionAdegan berbahaya bijak dalam memilih bacaan! Malvin mahadi putra lelaki cuek, dingin dan sedikit angkuh Ia juga banyak di segini wanita di dalam maupun di luar sekolah. Ravit yang terdiri dari 3 orang yang di ketuai oleh malvin si cowok bad boy. Ka...