Ngambek

356 56 5
                                    

"Jadi, setelah dimasukin rumus x, baru dikali 2." Jelas Jojo pada Nana.

"Ohh gitu.. jadi gak perlu diubah bentuk persenan gitu kak?"

"Nope. Gampangan pake cara ini."

Saat ini Jojo sedang melakukan tugasnya menjadi guru privat Nana. Mapel yang dipelajari untuk hari ini adalah Matematika.

Ketika sedang fokus, pintu kamar Nina terbuka. Mpok Indun masuk membawakan minum dan snack. "Nih buat nemenin belajar."

"Waah makasih, Mpok." Ucap Jojo.

"Iye. Si Nina gimana? Gak susah kan diajarinnya?"

Jo melirik kearah Nina sambil tersenyum. "Enggak kok, Mpok."

"Syukur deh. Soalnya kan Jojo tau sendiri dari kecil Nana anaknya hiperaktif. Gak bisa diem. Pernah itu pas tirakatan malah joget nyanyi gak jelas."

"Oh, Jojo inget! Nyanyi lagu jkt48 bukan sih?"

Mpok Indun mengangguk antusias.

"Umi ihh. Malah diingetin." Rengek Nina. Jojo dan Mpok indun kompak tertawa melihat Nina berhasil digoda.

"Oya, sebelum pulang nanti jangan lupa bawa bika ambonnya, Jo." Titah Mpok Indun.

"Siapp, mpok."

Tugasnya selesai, Jojo kini bersiap untuk pulang. "Sekali lagi terimakasih, mpok."

"Salam buat semua disana. Katanya ada penghuni baru ya?"

"Iya, mpok. Kapan main ke rumah lagi? Dulu sering banget main kamu, Na." Ajak Jo.

Nana malu-malu menjawab. "Emang masih boleh yaa..?"

"Yaa masihlah. Kok kamu nanya gitu?"

"Yaa.. kan kak Jo sekarang udah kuliah, pasti sibuk."

Melihat bibir Nana mengerucut, Jojo jadi gemas sendiri. Ia spontan mencubit pipi Nana.

"Lucu kamu gak pernah berkurang ya dari dulu. Malah nambah."

"Aw sakit!" Nana mengelus bekas cubitan Jojo.

"Kalo gitu Jojo pamit, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab keduanya kompak.

Sampai dirumah, orang pertama yang ditemui Jojo adalah Cherry.

Gadis itu terlihat sedang asyik menjemur di halaman belakang. Entah mengapa, ia jadi memiliki ide jahil setiap melihat Cherry. Jo menaikkan salah sudut bibir, bersiap dengan kenakalannya.

"Cher! Itu ada apa di kepala lo?! Serangga yaa?!" Jojo tiba-tiba muncul langsung meneriaki heboh.

Cherry yang sifatnya mudah panikan, mulai ketakutan. "Hah?! Lo gak usah nakut-nakutin deh!"

"Beneran itu! Mana gede banget lagi!"

"Ihhhh usir Jo! Gue takut!!" Cherry spontan menjatuhkan jemurannya yang akan digantung ketanah, mencoba mengusir dengan memukul kepalanya.

Bukannya membantu, Jo malah sibuk mengarahkan kamera ponselnya kearah Cherry. Merekam adegan gadis itu sedang melompat-lompat ketakutan, terlihat konyol. Tawanya tertahan di tenggorokannya.

"Ahhh pliss udah ilang belom?!"

"Belum Cher, wah malah nambah." Jo benar-benar menikmati kegiatan usilnya hingga Cherry menengok menyadari jika ia direkam.

"BUAHAHAHA! Lo jadi mirip topeng monyet tau gak! HAHAHAHA!"

Amarah Cherry langsung memuncak. Jojo langsung mematikan rekamannya dan berlari menghindari amukan yang sebentar lagi akan meledak.

Kos-kosan MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang