Malaikat penjaga

281 56 1
                                    

"Gini nih istilah kacang lupa sama kulitnya, mentang-mentang pacarnya dateng temennya dilupain." Gerutu Cherry pada diri sendiri sambil memasuki gerai KFC di dekat kampusnya.

Kebiasaannya kesini dengan Yulia untuk menghabiskan waktu sambil nunggu kelas tidak ia lakukan hari ini. Itu dikarenakan sang sahabat sudah menghabiskan waktu dengan Eji.

Setelah menerima mango floatnya, ia pun membayar. Sebenarnya Cherry memesan itu supaya bisa wifi-an gratis aja sekalian gak diusir sama pegawai karena kelamaan nongkrong.

Ketika mencari tempat duduk kosong, ia justru bertemu dengan Jojo yang sedang mengajarkan Nana di salah satu sudut meja. Melihat itu moodnya yang sudah buruk bertambah masam.

"Pacaran aja semuanya." Cibir Cherry sebelum menghela napas menguatkan. "Sabar Cher, jodoh lo ada kok. Cuma masih sembunyi aja."

"Loh? Kak Cherry?!" Ternyata Nana menyadari kehadiran Cherry. Gadis SMA itu sudah melambaikan tangan kearahnya dengan semangat.

"Oh hai, Na."

"Sini aja kak!" Ajak Nana sudah merangkul erat lengan Cherry.

"Duh gak usah deh Na. Ntar nganggu kalian lagi. Lagian masih ada meja kosong—"

Kalimat Cherry terputus saat menyadari semua meja sudah terisi penuh. Sepertinya ia salah waktu datang pada jam makan siang.

"Enggak sama sekali kok kak! Iya kan Kak Jo?"

Jojo yang sejak tadi hanya diam menyimak percakapan mereka, hanya mengangguk.

"Ayo kak!" Dengan semangat Nana menyingkirkan tas milik Jojo, membiarkan Cherry duduk.

Kini jadilah mereka bertiga berkumpul di satu meja. Posisi Cherry sudah berhadapan langsung dengan Jojo yang berusaha menahan tawa melihat tingkahnya. Cherry hanya bisa merengut kesal melihatnya.

"Gak nyangka bisa ketemu kakak lagi disini." Nana mulai membuka obrolan. Ini adalah pertemuan keduanya setelah pesta ultah Chandra lalu.

"Hehe iyaya. Sering kesini Na?"

Nana menggeleng. "Kak Jo ngajakin belajar disini soalnya abis dari kampus. Sekalian nyari suasana belajar baru juga katanya biar gak suntuk."

"Hati-hati Na. Ntar diajak ketempat yang aneh-aneh lagi."

"Suuzon mulu lo ama gue."

"Gue punya trust issue sama lo dan gue gak mau anak SMA jadi korban."

"Hahaha tenang aja kok kak, aku percaya Kak Jo orangnya baik. Walaupun suka iseng."

Jojo langsung menampakkan senyum sombongnya sok ganteng setelah mendapat pujian. Cherry yang melihat itu jadi mual.

"Oya btw kamu pengen kuliah jurusan apa?" Cherry mencoba mengganti topik.

"Hmm jujur aku belum nentuin," Nana menggantungkan kalimatnya dan tanpa sengaja Cherry melihat gadis itu curi pandang kearah Jojo yang duduk disampingnya.

Yang pasti 1 kampus sama Kak Jo.

Cukup lama Cherry memperhatikan gerak-gerik Nana yang salah tingkah itu. Hebatnya tanpa disadari Jojo.

"Kamu bisa sharing-sharing tentang jurusan sama aku." Tawar Cherry mengembalikan kesadaran Nana.

Mereka mulai bercerita berbagai hal. Sebenarnya hanya Nana yang paling semangat bercerita. Cherry dan Jojo hanya jadi pendengar.

"Aku ke toilet bentar yaa kakak-kakak." Pamit Nana setelah ceritanya selesai.

"Kayaknya tuh bocah naksir lo." Celetuk Cherry setelah melihat Nana masuk toilet.

"Tau darimana lo dia suka gue?"

Cherry melebarkan bola matanya. "Lo gak sadar? Cara dia mandang lo aja udah beda banget tadi."

"Masa sih? Kayaknya biasa aja deh."

"Itu karena lo nya aja yang gak peka."

Lo juga gak peka, Cher.

"Haa..gue jadi kasihan anak secantik dia harus suka sama lo."

Jojo yang sedari tadi bersandar di bangkunya mulai menegakkan badannya mendekati Cherry. "Kenapa? Lo cemburu?"

"Hah? Gue? Ya enggaklah! Buat apa juga gue cemburu."

"Yakin? Ntar nyesel loh."

Plak!

Satu pukulan mengenai atas kepala Jo. "Ngomong gitu lagi lo beneran gue banting disini."

"Woo santaii."

Tanpa disadari, Nana ternyata sudah kembali dari toilet. "Balik sekarang yuk Kak. Umi udah nanyain soalnya."

Jojo pun mengangguk.

"Kak Cher aku duluan yaa, semangat buat kuliahnya!" Pamit Nana.

"Iyaaa semangat juga buat ujiannya. Jangan sungkan kalo mau cerita apapun ke aku."

"Tiati Na, mulut dia bocor kayak gak dipakein pembalut."

"Na, kalo kamu diapa-apain sama ni pedofil langsung lapor aja ya. Gak usah takut."

Mendengar keduanya saling melempar sindiran, Nana hanya tertawa renyah. "Yaudah aku turun duluan, mau bungkus buat Umi. Kak Jo ntar nyusul aja."

"Siappp."

Setelah melambaikan tangan sebagai salam perpisahan pada Cherry, Nana langsung berjalan riang menjauhi meja.

"Lo kelas mulai jam berapa?" Tanya Jojo sambil membereskan barangnya.

"Mungkin bentar lagi. " Cherry mengecek jam ponselnya.

"Sampai?"

"Jam 6. Nyambung sama kelas pengganti soalnya. Kenapa emang?"

"Lo gak makan siang?" Jojo menunjuk float pesanan Cherry dengan dagunya. "Pesen float doang."

"Ohh ini, masalah makan gampang."

"Iya gampang masuk rumah sakitnya. Mau makan apa? Biar gue pesenin."

"Ehhh gak usah, ntar gue bisa beli sendiri kok."

Jojo tidak percaya omongan Cherry jika soal makan. Gadis itu bahkan pernah tidak makan hampir seharian hanya karena sibuk dengan kuliah. Tentu hal itu mengancam kesehatannya.

"Mending lo anterin Nana sekarang, anak orang nunggu tuh." Cherry mendorong tubuh laki-laki itu.

Jojo menghela napasnya. "Oke, gue duluan."

Cherry akhirnya bisa bernapas lega. Rasa bebas terlepas dari dua orang itu barusan cukup membuatnya senang. Namun...

Kryukk~

Tergantikan rasa lapar yang mulai bergetar di perutnya.

"Harusnya gue nunggu di kantin aja tadi. Gak ada Jojo, bisa makan siang lagi. Bego, Cherry bego emang." Gerutunya pada diri sendiri. Kini ia menyesali datang ke tempat itu karena uang yang ia bawa tidak cukup.

"Permisi,"

Sebuah suara membuat kepala Cherry yang awalnya ia taruh diatas meja terangkat.

"Atas nama Mbak Cherry..?" Pegawai yang melayani Cherry saat membeli float kini sudah berdiri dengan membawa nampan berisi paket makanan.

"Iya saya sendiri."

"Satu paket combo panas. Silahkan."

"T-tapi saya gak mesen.."

"Loh tadi mas-masnya bilang mbaknya mesen." Pelayan itu menaruh pesanan di meja Cherry.

Ting!

Saat Cherry masih diselimuti rasa kebingungan, sebuah pesan muncul di ponselnya.

Gak Usah dibales
Online

Today


Dimakan, kalo gak mau bayar dua kali lipat.

Kos-kosan MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang