"Oke guys sampe sini dulu rapat kita. Semoga berjalan lancar sampai hari h yaa. Aamiinn."
"Aamiiiinn." Saut anak-anak satu ruangan kompak. Mentang-mentang dah selesai aja rapatnya, semangat. Ya wajar sih gimana gak males kalo ngajak rapatnya malem minggu.
"Oke semangatnya tetep dijaga pokoknya. Makasih temen-temen, sampai jumpa besok."
Anak-anak langsung berlomba-lomba lebih dulu keluar aula fakultas arsitektur.
"Jihan!" Panggil seseorang sambil menepuk pundak gadis berambut pendek itu. Yang punya nama masih sibuk merapikan barang-barangnya keliatan buru-buru.
"Jih, nyoto bareng yok dah lama gak ke sotonya pak giman."
"Aduh sorry gue skip dulu deh. Dah ada janji."
"Yahh Jihan sekali ini ajaa bareng anak-anak. Jadi ketua tuh gak boleh sombong."
"Ihh tapi gue beneran gak bisa. Dah ditungguin sama ibu kos gue soalnya."
Wajah teman Jihan langsung berubah paham. Udah hapal sama kebiasaan ibu kosnya Jihan.
"Next time gue traktir." Jawab Jihan sambil menggendong tasnya.
Mata temannya langsung membinar. "Bener lo ya? Gue tagih ntar."
"Iya da ah gue duluan." Pamit Jihan meninggalkan teman-temannya.
Sesampainya di kosan Jihan langsung membayar ojol yang mengantarnya dan masuk ke dalam rumah yang pagarnya ada tulisan "kos-kosan mertua".
"Bentar, Yang-Eh Kak Jihan. Dari mana kak?" Tanya gadis berambut panjang yang sejak tadi asyik menelpon di teras rumah.
"Biasa kampus. Mesti lagi teleponan sama Eji?"
"Hehe kakak tau aja."
Jihan gelengin kepalanya pelan. "Dasar bucin. Udah, teleponannya disambung ntar. Kalo Enyak ngamuk lagi gegara kamu gak ikut makan malam bareng kan kita semua yang kena."
"Iya ini juga rencananya mau Yulia tutup. Kakak duluan aja."
"Awas loh kalo kakak absen di meja makan kamu gak ada."
"Iyaaa kakak Jihanku yang cantikkk."
Setelah mendapat jawaban memuaskan, Jihan langsung berlari menuju arah dapur. Ternyata di dapur sudah ada ibu kosnya yang masih sibuk nyiapin makan malam dan 2 penghuni kos lainnya udah duduk anteng di meja makan.
"Assalamualaikum nyak."
"Waalaikumsalam, eh Jihan dah pulang." Sambut ibu kosnya sadar kedatangan Jihan.
"Telat. Jatahnya Jihan dipotong nyak, buat aku." Celetuk gadis berambut pendek dengan kacamata bolongnya sambil menguyah kerupuk udang.
"Mending telat tapi bantuin daripada nunggu matengnya doang." Sindir Jihan membuat yang disindir mendengus.
"Yang lain pada kemana nyak?" Tanya Jihan sambil ngaduk sayur sop.
"Pada masih dikamar." Yang jawab malah si Mya, gadis kutu buku, tanpa melepas fokusnya pada buku yang ia baca. Jihan sih udah gak heran sama kebiasaan satu anak itu. Setiap mau makan kalo ada waktu diisinya pasti baca buku atau ngegame.
"Sania disini sayanggg." Gak lama sahut kencang Sania terdengar bersamaan dengan Cherry yang turun tangga dari kamarnya. Mereka kemudian ikut bergabung.
"Udah Jih. Matiin trus bawa ke meja."
"Siap nyak."
"Loh Kak Jihan udah pulang." Tiba-tiba muncul laki-laki yang sedang mengeringkan rambut basahnya. Keliatan abis selesai mandi. "Enak nih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender