Sore ini seperti biasa Jojo nampak baru selesai latihan futsal yang rutin dilakukan di lapangan. Ia pun bergegas membersihkan diri sebelum pulang ke rumah. Teman-temannya yang sudah lebih dulu berganti pakaian, satu persatu pamit balik duluan.
"Gue cabut duluan bos!"
"Yok tiati."
Kini tinggallah dia sendiri di ruang ganti. Akhir-akhir ini ia malas untuk pulang kerumah. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena Cherry.
Ia berusaha menghindari gadis itu sejak folder rahasianya diketahui olehnya. Dan itu semua menyita banyak waktu serta tenaganya.
"Balik lagi, ada yang ketinggalan?" Tanyanya ketika temannya masuk kembali sambil berlari takut. Anak itu membuka loker miliknya dan benar, botolnya ketinggalan.
"Tupperware bahaya kalo gak dibawa pulang." Jojo paham itu. Makanya dia ikut ketawa. "Oke gue balik beneran."
"Siip."
"Oya Jo, tadi didepan kayaknya ada cewek nungguin lo."
Info tambahan ini membuat Jojo sejenak mengalihkan memakai sepatunya. "Siapa?"
"Cherry kalo gak salah namanya."
Buset, baru juga Jojo sebut diotaknya udah muncul aja anaknya.
"Saran gue sih mending cepetan lo samperin, gak enak bikin cewek cantik lama-lama nunggu." Jelasnya sebelum akhirnya lenyap keluar ruangan.
Awalnya dikira Jojo itu bercanda, tapi pas dicek beneran ada. Perempuan itu tengah bersandar sambil melipat tangannya.
"Ngapain sih dia kesini?" Desisnya yang menggintip dari sedikit celah pintu gedung. Waktu Cherry menoleh kearahnya, buru-buru Jojo kembali bersembunyi.
Sepertinya ia harus mencari jalan lain untuk pulang. Bocah itu belum siap mental untuk berhadapan langsung dengan gadis itu.
Jadilah Jojo memakai pintu belakang untuk keluar gedung yang langsung terhubung oleh parkiran tempat motornya terparkir. Helaan napas lega akhirnya keluar lewat hidungnya.
***
Leganya gak jadi gaes.
Soalnya pas sampe rumah ternyata ada Nana yang tiba-tiba mampir setelah dari sekolah.
"Hadehh!" Jo mengacak kasar kepalanya. Dia gak bisa dibikin tenang karena perempuan-perempuan ini. Padahal di kampus udah gak tenang karena tugas-tugas, malah nambah ini.
Tentang Nana, sudah lama sejak ia berurusan dengan siswa SMA itu. Terakhir ketika ia menolongnya karena tindakan kabur dari rumah.
Ia jadi keinget lagi sama malam itu. Sehabis Nana mengungkapkan perasaannya, Jojo sebenarnya tidak ingin terlalu diambil hati tentang itu. Anggap saja ini seperti pengakuan cinta abg pada umumnya. Mengingat umur gadis itu lagi ada di periode remaja labil.
Sayang, itu tidak semudah membolak-balikkan telapak tangan.
"Kakak lagi sibuk ya? Maaf aku dateng di waktu yang tidak tepat." Nana memecah keheningan diantara mereka.
"Eh? Enggak kok! Dah lama kamu gak kesini, kirain udah lupa jalan sini."
Tawa ringan Nana pecah. "Orang cuma berapa blok dari rumah masa lupa."
Jojo hanya terkekeh canggung. "Minum, Na."
Mereka saling meminum teh yang sudah disajikan sebelumnya dalam hening. Jojo yang biasanya gampang bikin suasana akrab kali ini ia tidak bisa memilih selain menunggu Nana mengungkapkan alasan tujuannya kesini.
"Aku mau minta maaf sama kakak,"
"Buat?"
"Sikap dan ucapanku pas di minimarket kemaren. Udah bikin kakak gak nyaman." Ada nada penyesalan terdengar disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender