Pesta Ulang Tahun

327 54 7
                                    

Chandra menatap cukup lama pada hadiah yang diberikan Mya. Tanpa gadis itu tahu, hati Chandra berbunga-bunga menerima stik drumnya.

"Suka?"

Chandra langsung mengangkat kepalanya menemui Mya yang sedang menyetir. Mereka dalam perjalanan menuju kafe. "Gimana kakak bisa tau aku butuh ini?"

"Hm? Bukannya semua drummer butuh itu ya?" Mya jadi ikutan bingung. "Mungkin kalo kamu gitaris aku bakal kasih pick gitar."

"Bener juga sih," Chandra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Btw kita mau kemana sih?"

Mya melepaskan pandangannya sejenak dari jalanan ke pria yang duduk disampingnya. "Ngerayain ultah kamu. Masa hari spesial kamu gak dirayain."

"Kadang aku bingung kenapa ultah harus dirayain? Padahal umur kita berkurang. Bukannya harusnya sedih yaa? Makanya dari dulu aku selalu nolak setiap mau dirayain."

Mya tertegun sejenak mendengarnya. Tidak percaya jika Chandra bisa berpikir sampai sejauh itu.

"Jadi selama ini kamu ngapain aja pas ultah?"

"Metime? Habisin waktu ngelakuin hal yang pengen aku lakuin dengan bebas sambil refleksi diri." Jawabnya.

"Kalo gitu, kenapa gak kamu coba habisin waktu sama orang-orang terdekat kamu? Sebagai bentuk syukur kamu masih dikelilingi orang-orang yang peduli dan sayang sama kamu. Bukannya itu termasuk refleksi diri?" Kali ini Chandra yang dibuat tertegun. "Kamu punya pilihan mau melihat itu dari sisi baik atau buruknya, Chan."

***

Persiapan pesta kejutan untuk Chandra di kafe sudah selesai. Perubahan yang terjadi di dalam kafe cukup banyak. Mulai dari tata letak bangku, pernak-pernik menghiasi seisi ruangan, hingga tidak lupa banner yang baru dicetak diletakkan pada belakang panggung sebagai background. Jeje sengaja membuat panggung khusus untuk pesta ini.

Para penghuni kosan juga sudah nampak berkumpul datang. Hanya kurang Jojo yang katanya masih di jalan.

"Oke guys perhatian. Jadi pas Chandra sama Mya udah masuk langsung angkat konfetti kalian, oke?"

"Siapppp!"

Di detik berikutnya muncullah Jojo yang baru datang bersama Nana setelah selesai belajar bareng. Tanpa direncana, momen ini juga menjadi pertemuan pertama Nana dengan para penghuni kosan mertua dan lainnya.

"Ini Nana?! lu tumbuh cepet banget! Dan, sini bentar berdiri jejeran." Suruh Jeje pada Dannish.

"Sialan lo Je."

Terdengar tawa puas Jeje melihat wajah jutek temannya itu. Temen laknat emang.

Setelah dirasa sudah selesai semua, tinggal menunggu eksekusi dengan kehadiran pemeran utama hari ini yaitu Chandra.

"Semuanya ready di posisi masing-masing! Udah dateng!" Dannish yang berada diluar langsung berlari masuk memberi aba-aba setelah melihat mobil Mya muncul.

Lampu kafe sengaja dimatikan agar membuat kesan kafe dalam keadaan sepi. Dan saat mereka berdua datang, Chandra akan merasakan terkejut jika ada pesta untuknya.







































"HAPPY BIRTHDAYYYY CHANDRA!🎉"

Tepat saat Chandra melangkahkan kakinya, letusan konfetti terdengar bersamaan lampu kafe dihidupkan. Menyambut yang berulang tahun hari ini.

"Wahh makasih yaa." Ucap Chandra bahagia.

"Gimana Chan? Kaget gak? Ide gua nih." Jeje mendekatinya sambil memberikan topi pesta.

Kos-kosan MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang