Mya menatap lama layar ponselnya yang menampakkan percakapan antar dirinya dan Jeje. Pesannya dibiarkan bercentang dua tanpa warna, belum terbaca sejak 1 jam yang lalu. Padahal dia sedang asik-asiknya, mood Mya seketika turun.
"Cakenya gak enak yaa kak?"
"Eh?!" Buru-buru Mya mematikan ponsel dan menyadari jika ia ada di apartemen Chandra saat ini. "E-enak kok!"
Bukannya Chandra tidak tahu, matanya tidak sengaja mencuri lirik pada ponsel Mya. Namun ia mencoba pura-pura tidak tahu dan hanya bisa tersenyum garing.
Bocah itu mengundang Mya ketempatnya sebagai tanda terimakasihnya setelah beberapa hari ini merawatnya hingga sembuh. Mati-matian ia belajar membuat strawberry cake agar bisa memukau Mya.
"Kamu bisa main gitar juga?" Mya melihat gitar disudut ruang tengah, mencari topik obrolan.
Chandra mengangguk perlahan. "Tapi gegara keseringan pegang drum jadi lupa-lupa inget sekarang."
Gadis itu mengangguk kecil. Satu hal Mya bisa simpulkan bahwa anak ini memiliki banyak keterampilan. Bahkan ia baru menyadari betapa banyak lukisan buatan Chandra yang tergantung di dinding apartemen. Ia juga mengoleksi kaset dan rekaman LP.
"Can you show me..?" Pinta Mya.
Permintaan itu diluar dugaan Chandra. "Hmm but.. not perfect as Kak Je..?"
"It's fine. Show me just the way you are."
Chandra tersenyum. Kepercayaan dirinya seperti muncul kembali. Ia meraih gitar yang sedikit berdebu dan menyetem senarnya sebelum dimainkan. Lagu pertama dipetiknya, Off My Face.
One touch and you got me stoned
Higher than I've ever known
You call the shots and I follow
Sunrise, but the night still young
No words, but we speak in tongues
If you let me, I might say too muchYour touch blurred my vision
It's your world and I'm just in it
Even sober I'm not thinkin' straight'Cause I'm off my face, in love with you
I'm out my head, so into you
And I don't know how you do it
But I'm forever ruined by you, ooh-ooh-oohCan't sleep 'cause I'm way too buzzed
Too late, now you're in my—"Upss," Nyanyiannya tiba-tiba terhenti. Ia keliru memainkan kunci. "Tuh kan salah."
Mya tersenyum menahan tawa. Chandra jadi terlihat lucu dimata gadis itu dengan gaya kikuknya. Perlahan ia mulai nyaman dengan kehadiran bocah bertato itu didekatnya. Kini ia tidak segan untuk bermain ketempat Chandra, bahkan sejak diberikannya password apartemen ini, intensitas pertemuannya semakin dalam. Ia pun dapat melupakan Jeje sejenak.
"Dahlah kak mending dengerin lagu aslinya aja daripada aku nambah ngerusak lagu." Kesal Chandra menyadarkan Mya kembali setelah berusaha mencari kunci yang benar namun selalu gagal. Ia membuka playlistnya yang kebanyakan berisi lagu dari penyanyi idolanya, Justin Bieber.
"I see one Beliebers here." Goda Mya.
"Shut up." Chandra tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya. "You know like.. he's cool as fuck!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender