Sudah lebih dari 15 menit Jojo duduk memperhatikan gelas teh yang dihidangkan untuknya. Namun orang yang ia tunggu tak juga kunjung muncul. Wanita paruh baya berdaster justru yang datang mewakili.
"Duhh maaf yaa nak Jojo. Nana masih belum mau keluar."
Jojo tersenyum getir. Ada perasaan kecewa terpancarkan di wajahnya.
"Gak papa Mpok. Mungkin Nana lagi mau belajar sendiri dulu."
"Padahal tuh anak agak susah kalo belajar sendirian."
Terhitung sebulan sejak kejadian Nana yang berani meninggalkan kecupan di pipi guru tutornya itu belum berani menemui Jojo hingga saat ini. Ia selalu menghindar jika Jojo mengajaknya belajar bersama lagi. Bahkan dalam membalas pun Nana tidak mampu.
Gadis SMA itu mengintip dari balik jendela kamarnya. Meratapi kepergian motor Jojo yang semakin menjauh. Helaan napas berat lolos dari mulutnya. Entah sikapnya ini benar atau tidak.
Berbeda dengan Nana, Jojo justru masih dibuat penasaran dengan sikap muridnya itu. Dalam perjalanannya menuju kampus ia mencoba menerka-nerka anekdot aneh ini hingga menjadi benang merah. Ia jadi teringat ucapan Cherry tentang tatapan Nana kepadanya yang berbeda.
"Masa sih Nana suka gue..?" Mustahil bagi Jojo yang melihat Nana dari kecil ternyata menaruh perasaan lebih padanya.
"Silahkan."
Lamunan Jojo buyar menyadari antriannya di kasir minimarket dekat kampus disalip seorang perempuan. Ingin menegur namun langsung ia urungkan saat mengenali siapa orang itu.
"Ada tambahan lagi?"
"Sama ini sekalian," Sebuah minuman kaleng ditaruhnya samping belanjaan perempuan itu yang tentu langsung dibalas pelototan kaget. Jojo memasang senyum lebar tanpa dosa. "Eh Cherry, halo."
"Apa-apaan nih?!"
"Bayar. Mbak kasirnya nawarin."
"Bayar sendirilah! Ogah banget." Cherry langsung menjauhi belanjaannya dari minuman Jojo.
"Emang gue mau bayar." Jawab Jo santai yang sudah mengeluarkan pecahan uang pas. Cherry jadi dibikin kikuk olehnya. "Makanya jadi orang jangan suka nyerobot antrian. Saran nih, jangan dibiasain ntar kalo ada yang videoin viral ntar lu. Jadi kek emak-emak di tiktok."
"Puffph!" Tawa tertahan mbak kasir terdengar oleh Cheery yang tentu membuatnya tersinggung.
"Makasih ya mbak." Setelah membayar, Jojo melenggang keluar meninggalkan Cherry yang masih kesal dengan omongan lelaki itu. Jojo menikmati minumannya dengan santai ketika satu hantaman keras mengenai belakang kepalanya.
PIUFFPH!
Belum sampai dikerongkongan Jojo, minuman itu kembali menyembur keluar akibat tersedak. Jojo kaget melihat Cherry sudah ada dibelakangnya dengan wajah marah, siap menerkamnya.
"KOWE YOO JO!"
"Cherrykqkke leherqrk guawkq! Ampunkqe!!" Jojo berusaha melepas lilitan lengan Cherry di lehernya namun sayang tenaga perempuan terlalu kuat hingga minumannya terlepas dari genggamannya.
"GUE UDAH NAHAN SABAR YAA SAMA LO! TAPI KEKNYA LO DEMEN BANGET NYARI MASALAH AMA GUE!"
"Cherrfqew tempatwekjrqq umumqkwer.."
"BODO AMAT!" Emosinya sudah tak terbendung lagi. Beberapa orang yang berlalu lalang memberikan tatapan aneh pada mereka. Sepertinya ini menjadi pembalasan terbesar Cheery pada Jojo. Mahasiswa kedokteran itu mempermalukan dirinya di depan pegawai minimarket dan ia harus mendapatkan yang setimpal dari tindakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender