Nyaman

237 30 4
                                    

Hari ini adalah hari yang melelahkan bagi Mya. Bagaimana tidak? Ia harus bolak-balik kampus dan rumah sakit tempat dia praktek hampir 5 kali. Mana jaraknya gak bisa dibilang deket lagi. Mungkin kalo dikira-kira jaraknya kayak dari SCBD ke Monas.

Gak kira-kira emang perjuangannya.

Karena itulah untuk melepas penatnya, Mya menghampiri Chandra untuk bermain game bersama selepas bocah itu menyelesaikan latihan bandnya.




































Game Over:
Mya Player Win!
Chandra Player Lost!



































"YES!!"

"Agh!!!" Chandra yang kesal langsung melempar nintendo switchnya kearah sofa. Sedangkan Mya sudah berselebrasi senang karena berhasil memenangi permainan. Ini ketiga kalinya mereka bermain dan semua dimenangkan oleh perempuan itu.

Ia salah dugaan. Chandra kira Mya akan mudah dikalahkan disaat kelelahan seperti ini. Tapi nyatanya gadis itu lebih mirip Thanos dibanding Iron Man yang merupakan seorang super hero.

"Waktunya hukuman~"

"Ulang, ulang! Tadi Kakak mainnya curang!"

"Coba buktikan dimana letak kecurangannya." Ucap Mya ramah dan sopan.

Bocah bertato itu hanya bisa berdecak sebal. Ia membuka kaleng birnya dan mulai meneguk dengan kasar. Baginya ini tidak adil karena levelnya dengan Mya jauh berbeda. Mya kelas kakap sedangkan dia kelas amatiran.

"Ayo buruan, Chan. Biar cepet selesai."

Helaan napas pasrah keluar. Mau tidak mau ia harus menerima hukuman. Chandra pun akhirnya pasrah dahinya lagi-lagi menjadi korban.

"Jangan kenceng-kenceng. Udah merah nih."

Mya cuma tersenyum, menahan tawa. "Siap ya?"

Pletak!

"Shhh!! Pedesss!" Chandra menggosok berulang-ulang dahinya yang disentil Mya. Ini mah kenceng banget!

Mya tertawa puas sambil kembali duduk diantara sela kursi sofa dan meja kaca. "Makanya gak usah bikin aturan aneh-aneh kalo dah tau bakal kalah."

"Yaa aku juga gak tau kalo kakak sejago itu mainnya!"

"Ucucuuu yaudah deh maaf, maaf." Mya udah kayak bujukin anak kecil buat gak marah lagi.

Selesai bermain, Chandra mengganti suasana studio dengan memainkan playlist lagu miliknya. Mya mulai menceritakan kegiatannya seharian yang begitu melelahkan itu.

Entah kenapa Chandra sangat suka mendengarkan suara Mya ketika bercerita. Ada kesan yang menggebu-gebu namun tak menghilangkan nada lembut khasnya.

Dia rela gak tidur kayaknya kalo Mya yang ngedongengin.

"Yaa begitulah lika-liku kehidupan seorang mahasiswa kedokteran kalo kamu penasaran haha."

Chandra meringis. Kini ia sudah membuka kaleng bir keduanya.

"Tapi menurut kamu yang kita lakuin itu salah gak? Kita kan cuma minta dapet akomodasi yang layak buat kegiatan."

"Hmm," Chandra nampak berpikir. "Gak sih, cuma paling keliru di.. caranya?"

Kos-kosan MertuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang