PLAK!
Sebuah tamparan keras tepat mengenai pipi putih itu. Dannish mengelus tempat dimana kekasihnya memberi pukulan.
"Kita beneran putus! Itu kan yang kamu mau?!" Gadis itu kini sudah menangis kejar.
"Gak Kak! Aku khilaf!" Dannish sudah berlutut memohon-mohon dibawah kaki Sania. Ia tidak bermaksud serius mengatakan kata itu.
"Lepas! Aku udah gak mau lagi sama kamu Dan! Pergi!"
"Kak Sania please maafin aku!"
Ia terus menahan agar Sania tidak pergi darinya ketika sebuah mobil berhenti dihadapan mereka. Lalu turun Chou dari sana, menunggu untuk Sania datang kepadanya.
Raut wajah bocah itu kini semakin ketakutan. Disitu Kokoh sudah seperti malaikat pencabut nyawa yang ingin membawa Sania pergi jauh darinya. "Kak please jangan tinggalin aku sendiri!"
"Pergi kamu Dannish! Aku pilih dia karena Chou lebih baik daripada kamu!"
Terlambat. Sania sudah pergi bersama Kokoh dengan bahagia tanpa ada penyesalan.
"SANIAAAAAAA JANGANNNNN!!!!!!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfic"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender