Jam kelas terakhir Jihan baru saja selesai. Matkul yang diberikan hari ini cukup ringan sehingga saat melangkah keluar ruangan terasa ringan.
Saat diambang pintu, tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh orang asing yang tentu saja membuat Jihan terkejut bukan main.
"Jeje?! Apaan nih, lepas!"
Sayangnya kekuatannya di kuat melawan tenaga dari laki-laki itu yang kini membawanya menuju kantin, tanpa peduli tatapan mahasiswa lain.
"Lo kenapa sih?! Sakit tau!"
"Gue mau protes." Kalimat pertama Jeje setelah berhasil mendudukkan Jihan disalah satu bangku kantin.
"Harusnya gue yang protes! Kasar banget lo sama cewek!"
"Soalnya ceweknya elu. Kalo Park Jihyo mah gua sayang-sayang."
"Halu." Sewot Jihan sambil mengelus pergelangan tangannya. "Kenapa sih lo? Tiba-tiba nyamperin ke kampus gue dengan tidak sopan. Ganggu tau gak?"
"Kenapa selama ini lo gak pernah kasih tau soal Nayla ke gue?" Tanya Jeje, to the point. Inilah alasan utama yang mendorongnya datang ke kampus Jihan karena Nyak baru saja menceritakan padanya fakta bahwa Jihan memang sudah kenal lama dengan Nayla.
Gadis itu sejenak mencerna pertanyaan Jeje barusan. "Emang harus kasih tau lo?"
Plak!
Jeje memukul meja sebagai bentuk kekecewaan. "Parah lo, gua kira lo sahabat gua paling baik, ternyata enggak. Parah, parah."
"Heh! Hubungannya apaan Jupri?? Lagian untung gue apa coba ngasih tau lo? Yakali gue kasih tau semua ke elo siapa yang deket sama gue."
Jeje menghela napas kasar. Ia kehabisan kata-kata.
Setidaknya gue bisa lebih gercep dari Ian kalo gue kenal lo lewat Jihan.
"Dahlah! Sekarang kasih tau gue semua yang lo tau tentang Nayla. Hobi, makanan kesukaan, phobia, semuanyaa."
Jihan memicingkan matanya. "Buat apaan??"
"Udah jawab aja."
"Gak!"
"Kok gak??"
"Lo gak ngasih tau alesannya."
"Yaelahh rese banget nih cewek, pantes susah dapet cowok."
"Yaudah."
"Ehhhh!" Jeje buru-buru menahan Jihan yang beranjak pergi untuk duduk kembali.
"Buat inventaris kosan, itung-itung gua kenal siapa yang tinggal disamping kamar gua." Bohong Jeje. "Puas?"
Awalnya Jihan tidak mau percaya, namun ia juga tidak mau berlama-lama meladeni Jeje, karena bakal makin panjang berdebat.
"Kak Nayla itu.. anaknya sebenernya seru-seru aja, easy going juga. Suka warna ungu, suka seblak. Hobinya nonton drama, dengerin musik. Paling suka sama seblak, dia tahan pedes soalnya. Trus apa lagi yaa..oh! Dia setau gue punya circle bareng Kak Jeniffer sama Kak Jessi."
"Keluarganya?"
"Di Bandung. Dia punya adek namanya Sheyla. Terakhir ketemu sih masih SMA, tapi kayaknya sekarang udah kuliah deh."
"Lo sendiri gimana bisa kalian kenal?"
"Orangtua dia temen lama ortu gue. Jadi sering ketemu."
Jeje mengangguk-angguk, paham. Info yang diberikan Jihan sudah dianggap cukup. "Okedeh, thank youu thomass!"
Jeje langsung berlari menjauh setelah mencubit gemas kedua pipi Jihan.
"Awas lo Je." Kesal Jihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender