Aula sekolah Nana siang ini nampak dipenuhi para siswa berkumpul. Ada pembekalan untuk siswa kelas 3 sekaligus pengumuman nilai rapor semester. Gadis tinggi itu sejak tadi hanya diam duduk memerhatikan setiap acara berlangsung. Hingga sampailah di waktu penyerahan nilai, bagian yang paling ia tunggu-tunggu. Ia hanya berharap ada kemajuan dalam nilainya. Karena itu menjadi tanda bahwa langkah menuju impian semakin dekat. Masuk di kedokteran yang sama dengan Jojo.
"Huft.." Napas dalam ia hembuskan ketika rapor berwarna biru kini sudah dalam genggamannya. Mulutnya sempat berkomat-kamit membacakan doa. Setelah dirasa mentalnya sudah siap, Nana langsung membukanya.
Matanya terbuka lebar dua kali lipat. Ia mencoba meyakinkan bahwa yang dilihatnya tidak salah. Angka yang terbilang mustahil ia raih karena dalam targetnya Nana hanya memasang nilai 70, pas dengan rata-rata.
"YESS! Alhamdulillah!"
Dalam keadaan girang, Nana langsung mencari tasnya dan segera pergi. Ia harus segera memberitahu hasil ini pada seseorang. Orang yang paling berjasa dalam membantunya mendapatkan nilai ini.
***
"Jojo! Crossing sini!"
Tendangan bola Jojo mengenai tepat kaki teman setimnya. Laki-laki itu sudah dipenuhi banyak keringat akibat latihan futsal ini.
Kegiatan Jojo disela-sela kuliahnya adalah ini, bermain futsal bersama anak-anak fakultasnya. Menurutnya, selain seru futsal juga bisa membuat badan sehat. Dikategorikan sebagai pemain handal tidak, hanya saja ia sering dihandalkan sebagai penyerang karena permainannya yang bagus.
Jojo kembali mendapat bola. Tanpa berpikir panjang, ia langsung menembak bola tersebut kearah gawang lawan.
"GOL!!!!"
Tambahan 1 angka untuk tim Jojo. Para pemain hingga teman yang menontonnya langsung mengerubunginya, ikut merayakan.
Hingga waktu habis, skor tidak mengalami perubahan. Sehingga pertandingan kali ini dimenangkan oleh tim Jojo.
"Kak Jo keren!" Kata sapaan penuh riang itu cukup membuat orang-orang yang sedang istirahat dilapangan menoleh.
"Nana?"
Senyum cengiran khas milik Nana terpancar. Gadis itu datang masih dengan seragamnya. "Ada yang mau aku kasih tau sama Kakak."
"Ciyee!!"
"Sikat Joo!!"
"Diterima aja Kak~"
Berbagai ledekan dari teman-temannya cukup membuat rona wajah Nana berubah menjadi merah.
"Berisik aja lo pada." Jojo menatap Nana jadi tidak nyaman. "Di tempat lain aja ngomongnya, biar enak. Aku ambil tas dulu."
Ucapan Jojo dibalas anggukan mantap dari Nana.
"90?!" Jojo ikutan tidak percaya. Mereka duduk di tribun penonton gedung olahraga setelah semua pergi. "Bagus dong!"
"Ini kan juga berkat bantuan kakak. Udah mau ngajarin Nana."
Senyum Jojo kini ia kembangkan. Nampak bangga rasanya melihat muridnya sudah mau bekerja keras hingga di titik ini. Ia tidak bisa menahan untuk tidak mengacak pelan pucuk kepala gadis itu, kebiasaan yang ia lakukan jika gemas. "Semangat terus, perjalanan kamu masih panjang. Masih muda juga. Dan sebagai hadiahnya karena nilai kamu udah berhasil melebihi target, gimana kalo aku beliin eskrim sekalian kita pulang?"
"Asik! Ditraktir Kak Jo!"
Sesuai janjinya, Jojo langsung mengantar Nana membeli eskrim. Tak tanggung-tanggung, Jo membelikan es krim gelato ukuran besar untuknya. Setelah berhasil mendapat es krim, Jojo langsung mengantarnya pulang kerumah.
"Sudah sampai tuan putri~"
Nana turun dari motor Jojo setelah motor berhenti persis didepan rumahnya. "Makasih pak dokter."
"Aamiinn. Doain Na."
"Jadi penasaran deh, emang kakak mau jadi dokter apa?"
"Tebak."
Ia tampak mulai berpikir. "Bedah?"
Jojo menggeleng.
"Hewan?"
"Maaf coba lagi."
"Terus apa dong??" Sudah ada nada kesal didalamnya. Hal itu membuat Jojo tertawa karena berhasil membuatnya jengkel.
"Anak. Aku pengen jadi dokter anak."
Jawaban itu membuat alis Nana merengut. "Kenapa?"
"Dulu waktu kecil aku sering sakit dan Nyak pernah nangis gara-gara itu. Karena itu aku bertekad jadi dokter anak." Jelasnya.
"Ohh gitu."
"Kamu sendiri, udah nentuin pengen kuliah dimana??" Kali ini giliran Jojo yang bertanya.
Mendengar itu, Nana menjadi salah tingkah. Bukannya bingung menentukan pilihan tapi karena pilihan yang ia pilih adalah tempat kuliah Jojo saat ini. Setelah mendengar cerita Jojo barusan ia jadi semakin mantap untuk melanjutkan sekolah di kedokteran.
"Di tempat.. Kak Jo.." Jawabnya malu-malu.
"Oya? Kalo gitu aku tunggu kamu jadi mahasiswa baru di fakultas kedokteran." Ujarnya menyemangati.
Langit menunjukkan semakin sore, menyadarkan Jojo untuk segera pulang. "Kalo gitu aku duluan yaa, takut maghrib di jalan."
"Yapp."
"Salam buat umi kamu yaa." Gerak tangan Jojo yang akan mengenakan helm tertahan oleh Nana. Dalam sekejap ia langsung menggerakkan kepalanya cepat mendekati pipi si mahasiswa untuk mencuri ciuman disana.
Sang empunya mematung diatas motornya. Mustahil baginya untuk tidak terkejut setelah apa yang barusan terjadi.
"Hadiah dari aku. Good night kak." Setelah berkata demikian, gadis itu langsung berlari masuk rumahnya. Menghindari kontak mata lebih lama dengan Jojo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Mertua
Fanfiction"Selamat datang di kosan Nyak! Mampir aja dulu, siapa tau nyaman trus bisa jadi besanan." -Mpok Jamela EAKK! GenderBender