"Mau sampai kapan kamu menolak bantuan dariku, Alana?" tanya laki-laki yang sedang mendudukkan dirinya tepat di hadapanku.
Bukannya aku menolak bantuannya. Terus terang aku terlalu malu kalau harus terus-terusan menerima bantuan darinya. Aku juga tahu bahwa pria bernama Sean ini memiliki perasaan lebih terhadapku.
Lalu bagaimana denganku?
Aku pun sama dengannya. Aku juga menyukainya. Namun, aku menepis rasa itu dan menyembunyikan perasaaanku karena kasta kami yang jauh berbeda.
Kami tidak ditakdirkan untuk bersama karena adanya tembok penghalang yang cukup tinggi di antara kami. Mama dan oma dari Sean sendirilah yang tidak menyukaiku karena aku terlahir sebagai gadis biasa yang sudah tidak memiliki kedua orang tua.
Aku hanyalah anak yatim-piatu yang tinggal berdua bersama dengan adik kesayanganku.
Sejujurnya, aku merasa sungkan setiap kali Sean mengulurkan tangannya untuk membantu kami karena sesungguhnya aku tidak ingin kalau pada akhirnya memiliki hutang nantinya.
Tidak, aku bukanlah gadis yang angkuh, justru aku sedang menghindari masalah. Takut-takut kalau suatu saat nanti keluarganya sampai tahu.
"Alana, aku tidak memberi ini secara cuma-cuma. Kamu bisa menggantinya setelah dapat pekerjaan. Ambil ini untuk membiayai kuliah Juna, ya? Aku meminjamkannya." Pria berparas tampan yang begitu baik padaku ini menyimpan sebuah amplop di atas meja lalu mendekatkannya ke arahku. Sontak aku kembali menatap mata teduhnya itu. Terlihat jelas bahwa dia sangat tulus membantuku dan juga Juna.
Apakah aku harus menerima bantuannya?
Aku tidak tahu lagi harus mendapatkan uang dari mana untuk membiayai kuliah Juna. Kalau tidak segera dibayarkan, adikku tidak akan bisa ikut ujian. Misal aku bekerja pun belum tentu akan mendapatkan gaji di muka.
Secara perlahan Sean menarik jemariku untuk dia genggam. "Mau ya? Tidak masalah kalau kamu mengembalikkannya dengan tempo di setiap bulannya. Aku tidak akan memberatkanmu, Al."
Sean, mengapa kamu terlalu baik kepadaku? Maaf kalau sampai saat ini aku belum bisa membalas kebaikanmu.
Setelah menimbang dan memutuskan untuk menerima bantuan darinya. Aku meraih amplop berisi uang yang dia ulurkan kepadaku tadi. "Sean, aku tidak tahu lagi mesti bersikap apa. Aku janji akan mengembalikan uang ini dalam waktu dekat. Maaf karena aku selalu membuatmu dalam kesulitan."
"Al, aku tidak pernah merasa keberatan membantu kamu dan Juna," ungkap Sean terdengar begitu tulus.
Juna, akhirnya kamu bisa ikut ujian. Berterima kasihlah kepada pria ini. Pria yang sudah kamu anggap sebagai kakak kandungmu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Short Story"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...