Aku tidak tahu bagaimana rasa itu bisa hadir di hidupku. Jika dikatakan aku tak bisa menolaknya jawabannya adalah iya. Cinta itu datang dengan sendirinya, tak bisa ku cegah sama sekali. Aku tidak bisa memilih ke mana hati ini akan berlabuh pada akhirnya. Kupikir pelabuhan terakhirku adalah Sean, tapi nyatanya?
Salahkah kalau semakin hari rasa cinta itu kian memupuk? Entahlah, aku merasa bahagia dan sedih di waktu yang bersamaan. Sedih karena aku merasa menjadi wanita jahat yang merebut perhatian Jefri dari Letta dan bahagia saat Jefri memberikanku perhatian layaknya seorang suami. Bahkan akhir-akhir ini dia sangat romantis kepadaku, layaknya hubungan suami-istri yang harmonis.
Terkadang aku merasa bahwa aku sedang bermimpi. Tiba-tiba dinikahi oleh pria beristri tanpa ijin dari istri pertama dan lebih gilanya lagi, istri pertama tersebut tahu siapa aku. Statusku yang hanya sebagai penyewa rahim untuknya.
Berbicara tentang rahim, sudah seminggu ini aku terlambat datang bulan. Tadi pagi aku sempat mengeceknya melalui alat tes kehamilan. Namun, sayangnya Tuhan belum memberikan kepercayaan kepadaku.
Hasilnya negatif.
Ada rasa sedih saat aku hanya melihat satu garis pada alat itu. Aku sempat membayangkan bagaimana bahagianya kalau Jefri mengetahui aku sedang mengandung darah dagingnya, tapi sepertinya kebahagiaan itu belum mau menghampiri kami.
Sebuah pesan singkat membuatku tersenyum, Suamiku mengirimi pesan kepadaku. Dengan semangat penuh, aku membuka isi pesannya kemudian membacanya. Seketika wajahku berubah menjadi sendu saat dia memberitahuku akan pergi dengan Letta selama beberapa hari.
Apakah aku cemburu? Aku benar-benar tidak tahu. Rasanya sungguh aneh ketika aku merasa sedikit kesal setelah membaca pesan singkat darinya hingga aku memilih untuk mengabaikan pesan itu.
Sebuah panggilan masuk membuatku kembali teralih ke layar ponselku. Pria itu mencoba menghubungiku karena aku yang tak kunjung membalas pesannya.
"Kamu marah?" Sebuah pertanyaan yang tak dapat aku jawab. Aku tidak pernah membayangkan mendapatkan pertanyaan seperti itu. Aku ini hanya istri simpanan, lantas punya hak apa aku untuk marah. Iya kan?
"Alana, aku sedang berbicara denganmu. Aku tahu kamu tidak tuli."
"Ya?"
"Aku dan Letta....." Dia mencoba menjelaskan, tetapi aku enggan mendengarkan penjelasannya.
"Pergilah, aku tidak punya hak untuk menahanmu. Istrimu jauh lebih berhak atas dirimu, Jefri," sahutku getir.
"Kamu lupa? Statusmu juga sama dengan dia." Iya, aku tahu tapi statusnya lebih kuat dibanding aku.
"Aku janji akan pulang cepat setelah urusanku dengannya selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Proză scurtă"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...