Ada satu hal yang aku pikirkan, jika aku berada di Jakarta selama beberapa hari ke depan setidaknya aku bisa mengelabui Jefri kan? Bersamaan dengan itu, aku juga bisa menghubungi adikku. Membiarkan Jefri mengetahui keberadaanku di Jakarta di saat aku akan kembali ke Malang.
"Alana, kamu yakin?" tanyanya.
Aku menoleh ke arah Dejun yang sedang memasang wajah serius di hadapanku. Mengapa dirinya memasang wajah seperti itu? Apa sahabatku ini terlalu mengkhawatirkan aku?
"Hum? Aku yakin Jun. Dokter juga sudah mengatakan kandunganku baik-baik saja dan aku boleh untuk berpergian."
"Bukan karena itu. Kamu yakin? Di Jakarta ada istri dari suamimu juga. Bagaimana kalau kalian bertemu? Bagaimana kalau dia tahu kamu masih berhubungan dengan suaminya? Mereka belum berpisah kan?" tanyanya bertubi-tubi.
Tunggu dulu, aku sedikit berpikir dari mana Dejun tahu itu semua sedangkan aku belum bercerita lebih banyak padanya terlebih mengenai Letta? Mereka belum berpisah pun aku tidak tahu sama sekali, yang jelas aku tidak ingin tahu tentang mereka lagi.
"Jun?"
"Maksudku... Kita tidak tahu apakah mereka sudah berpisah atau belum," dalihnya.
Aku menatap wajahnya yang sedang terlihat gugup, jelas sekali jika dirinya sedang menyimpan sesuatu.
"Ada yang kamu tutupi dariku? Katakan? Kamu tidak akan bisa menutupinya dariku, Jun." Dejun tidak pernah bisa menutupi apapun dariku, kami sangat mengenal satu sama lain.
"Suamimu kembali lagi ke cafe," ungkapnya.
"Lalu?" Aku bersiap untuk mendengarkan ceritanya dengan santai.
"Dia tahu aku mengenalmu."
Sudah aku duga sebelumnya, untuk apa aku terkejut, Jefri akan secepat itu tahu dimana keberadaanku.
"Aku tidak mengatakan kalau kamu ada bersamaku, Al."
"Dan kamu yakin dia mempercayainya?" Aku berdecak pelan. "Dia Jefri, sudah dapat dipastikan dia pasti sudah tahu kamu adalah sahabatku. Tidak akan sulit untuknya mengorek informasi masa laluku, Jun. Setelah kembali dari Jakarta aku akan mencari tempat tinggal yang baru, mungkin aku akan tinggal di Kota Batu."
"Ku rasa dia belum menemukan keberadaanmu Al," jelas Dejun yakin. Aku tidak tahu alasan Dejun bisa seyakin ini. "Buktinya dia tidak menemuimu kan? Kalau dirinya tahu keberadaanmu saat ini, sudah dapat dipastikan dia akan menemuimu dan membawamu pulang. Iya kan?"
Apa yang dikatakan Dejun ada benarnya. Seorang Jefri tak akan membiarkan aku berkeliaran jika dirinya tahu dimana keberadaanku saat ini.
Mungkin aku bisa menerima alasan Dejun, tapi ke depan aku harus semakin berhati-hati terlebih untuk memperingati Dejun karena tidak menutup kemungkinan seseorang akan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Storie brevi"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...