Aku baru saja menerima pesan dari Juna, membacanya dan mencoba mencerna isi pesan yang dia kirimkan kepadaku barusan.
Juna menitipkan sesuatu untukku, lalu dia menitipkannya kepada Mark sedangkan Juna sedang berada di Korea saat ini. Tunggu dulu, itu berarti Mark sedang ada di Korea saat ini kah?
Apa benar? Bahkan aku masih bertemu dengannya tadi pagi. Dengan tergesa aku mencoba menghubungi Juna untuk meminta penjelasan padanya.
"Iya Kak."
"Apa maksud pesanmu, Jun? Kamu menitipkan apa? Dan kepada siapa?"
"Aku bertemu dengan asisten Pak Pradipta yang sedang berkunjung ke rumah sakit. Dia mengenalmu jadi kurasa tidak masalah kalau aku menitipkan sesuatu untukmu. Pak Mark juga tidak keberatan saat aku meminta bantuan padanya."
"Jun, benarkah yang kau temui adalah Mark? Asisten Pak Pradipta? Sedang apa dia di sana?" tanyaku penasaran.
Mark pergi ke sana bukan karena perihal Summer Tangerine kan? Jika karena itu, aku jadi merasa bersalah padanya.
Nak, lain kali kalian jangan seperti ini lagi ya? Kasihan dengan Paman Mark harus terbang ke sana hanya untuk memenuhi keinginan kalian.
"Pak Mark mengatakan padaku ada keperluan di Jeju. Tapi Kak, aku tidak sengaja mendengar bahwa istri Pak Pradipta sedang mengandung dan sedang mengidam Hagyul, terlebih beliau bertanya tentang bibit buah itu. Apa itu benar?"
"Mana aku tahu Juna. Mengapa kamu bertanya kepadaku? Lagipula bukan urusan kita. Jangan katakan kepada siapapun apa yang kamu dengar tadi. OK."
Maaf Jun, jelas aku tahu perihal itu karena istri yang kamu maksud itu adalah aku. aku yang membawa Mark sampai ke sana.
"Iya Kak, aku tidak sengaja mendengarnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Short Story"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...