Mendapat pengakuan cinta dari Jefri justru membuatku semakin sulit untuk tidur ditambah banyak yang sudah berubah dari rumah ini. Rumah yang aku rindukan, rumah yang aku tinggali sejak lahir, dan juga banyak kenangan dari rumah ini terlebih kenanganku bersama dengan papa, mama serta Juna.
Bagaimana dengan kabar Jefri hari ini ya? Tidur dimana dia? Apa yang sedang dia lakukan saat ini? Baru beberapa jam menjauh darinya aku sudah merindukannya.
Lalu apa yang akan aku lakukan ke depannya? Jujur saja aku semakin bingung, sangat merasa kebingungan, bagaimana bisa orang secantik Letta memilih untuk menjadi orang yang jahat? Aku jadi berpikir apa aku tidak pantas untuk bahagia bersama dengan ayah calon bayi ini? Apakah wanita miskin sepertiku tidak boleh untuk bahagia?
"Ck. Pikiranmu terlalu jauh Alana. Lebih baik kita tidur karena besok kita harus ke dokter kandungan, sayang. Selamat tidur anak Bunda." Aku mengusap perutku perlahan. Rasanya masih tidak percaya ada dia yang nanti mirip denganku atau mirip dengannya. "Semoga besok, ada hal baik yang bisa kita katakan kepada Ayah. Bunda dan Ayah menyayangimu baby J."
Mataku sudah tidak bisa diajak berkompromi, sepertinya aku benar-benar lelah hari ini jadi biarkan aku beristirahat sesaat. Jefri, aku harap kamu baik-baik saja bersama dengan Letta di sana.
"Letta, aku minta maaf." Aku memohon ampun kepada wanita yang sedang menatapku dengan tatapan tajam seakan siap untuk membunuhku detik itu juga. Suara kereta yang melewati kami seperti tak terdengar oleh telinga wanita itu.
Letta berjalan pelan ke arahku membuatku beringsut mundur. Hanya beberapa meter lagi hingga aku bisa terjun bebas di rel kereta api, bahkan aku tak tahu mengapa aku bisa sampai di tempat itu.
"Setelah menikah dengan suamiku kau hanya menyebut namaku tanpa panggilan Ibu yang selalu kamu lontarkan dari bibir manismu itu huh? Apa yang kamu perbuat hingga suamiku bisa mencintaimu jalang sialan?!"
Kupejamkan mataku, jaraknya denganku hanya tinggal beberapa centi. Jika pada akhirnya dia akan membunuhku, silahkan saja karena aku pantas mendapatkan itu.
Alana hanyalah istri simpanan, Jefri meminjam rahimku demi seorang anak. Jefri menikahiku tanpa ijin dari istrinya dan aku merasa bersalah atas itu. Tidak ada seorang istri yang mau dimadu terlepas dia mencintai suaminya atau pun tidak. Tak ada yang rela sang suami membagi cinta atau perhatiannya kepada wanita lain. Wajar bagi Letta jika dia merasa kecewa.
"Setelah kamu mengandung darah daging Jefri, kamu pikir aku akan menerima anak itu? Darahmu yang mengalir pada tubuhnya. Aku pastikan Alana, aku akan membenci anak itu atau lebih parahnya lagi aku akan membunuh anak itu dengan tanganku sendiri tapi setelah aku membunuh ibunya... Lalu apakah aku perlu membunuh ayahnya juga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Cerita Pendek"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...