Aku terkejut bukan main saat mendapati pesan dari Jefri yang mengatakan bahwa Juna sudah berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Bagaimana bisa? Anak itu sama sekali tidak memberikan kabar kalau dia akan pulang.
Apa yang harus aku lakukan setelah ini sedangkan aku tak ada persiapan sama sekali, rumah kontrakan belum aku bersihkan semenjak aku tinggalkan. Dia pasti bertanya-tanya, alasan aku tidak pernah mengunjungi kontrakan.
Dasar, pria arogan, selalu mau menang sendiri. Kalau sudah seperti ini siapa yang akan direpotkan? Sejujurnya aku merasa senang Juna kembali, setidaknya aku bisa menjauh dari Jefri untuk beberapa hari.
Apa aku salah karena mulai menyukainya? Akhir-akhir ini sifatnya banyak berubah. Dia yang selalu makan siang di rumah dan tentunya dengan menagih bayaran kepadaku terlebih dahulu. Sudah ku katakan bahwa dia itu tidak bisa menahan nafsunya.
Sikapnya juga sedikit berubah kepadaku walaupun dia akan marah ketika aku selalu membantah ucapannya. Contohnya saat aku tidak meminta ijin untuk keluar rumah. Dia merelakan rapat pentingnya itu hanya untuk menjemputku dengan alasan takut jika orang suruhan Letta mengawasiku.
Selama seminggu ini Jefri selalu menginap di rumah dan beralasan sibuk di kantor saat Letta menghubunginya. Apa dia bodoh? Aku yakin sekali Letta sedang mencari tahu tentangnya yang tidak pernah pulang ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Short Story"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...