Tidurku terusik karena rasa lapar tapi sayangnya rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhku membuatku sulit untuk bergerak. Semua ini karena ulahnya yang terkesan terburu-buru.
Jefri, setelah mendapatkan apa yang dia mau. Dia meninggalkanku di saat aku sudah tertidur. "Kemana dia?"
Kembali merasakan lapar yang semakin menjadi, aku mencoba untuk duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Sungguh bagian bawahku terasa sangat perih dan ngilu.
Jefri berbohong kala dia berkata akan bermain dengan lembut, nyatanya dirinya bermain dengan kasar dan tidak sabaran.
Kembali mengeratkan selimut yang menutupi tubuh polosku. Retinaku menangkap secarik kertas di dekat nampan berisi segelas air dan sepiring nasi goreng.
Tanganku teralih untuk mengambil kertas tersebut lalu membacanya. "Aku pergi karena Letta menghubungiku. Aku buatkan nasi goreng untukmu. Jangan lupa untuk menghabiskannya. Aku tahu kamu pasti lelah karena aktivitas panas kita tadi. Terima kasih."
Kuremat kertas itu dengan kasar. Merasa malu dan menyesal di saat bersamaan. Menyesali mengapa aku bisa bertemu dengan pria seperti Jefri.
Sebuah fakta kembali membuatku merasa sakit. Aku memang istrinya, lebih tepatnya istri simpanannya. Rasanya sakit ketika mengingat fakta itu.
Aku kembali dikejutkan dengan kartu berwarna hitam. Namun, saat aku ingin meraihnya ponselku kembali berdering. Jefri dia mencoba menghubungiku.
"Ya?" jawabku singkat.
"Kamu sudah bangun?" tanyanya di seberang sana.
Kalau aku belum bangun lalu siapa yang menerima panggilanmu ini bodoh?
"Ya," balasku.
"Sudah makan nasi gorengnya?"
Dia menghubungiku hanya untuk menanyakan hal ini?
Aku melirik jam di dinding. Jam menunjukan pukul 8 malam. "Belum. Aku baru bangun," kataku jujur.
Jefri terkekeh yang tentunya semakin membuatku muak. "Sudah enam jam berlalu dan kamu baru bangun? Apa sebegitu lelahnya?"
Mengapa menanyakan hal seperti itu kepadaku? Padahal dia sendiri yang membuatku seperti ini.
"Kalau tidak ada yang penting, aku tutup."
"Hey tunggu! Kamu marah? Aku cuma mau memberitahu, simpan kartu yang kuletakkan di nakas dan gunakan itu untukmu berbelanja. Sepuasmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Historia Corta"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...