Hurtburn

487 67 3
                                    

Di saat aku sudah lelah dengan masalah yang sedang kuhadapi saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di saat aku sudah lelah dengan masalah yang sedang kuhadapi saat ini. Alih-alih menceraikanku Jefri memilih untuk tak menemuiku sampai aku sendiri yang memintanya untuk datang ke Malang, ke rumahku.

Memintanya untuk berpisah tidak akan ada ujungnya karena kerap kali dia yang menolak dan membantah dengan alasan dirinya sangat mencintaiku. Sungguh, aku tidak tahu bagaimana perasaanku terhadapnya. Jujur saja rasanya mulai hambar, mungkin tertutup dengan jutaan rasa sakit yang aku terima karena ulahnya.

Aku tahu, seharusnya aku tidak berhak untuk menghakiminya. Aku ini siapa? Aku hanya seorang Alana. Hanya yang Maha Kuasa yang berhak untuk menghakimi Jefri. Aku hanya bisa berdo'a semoga masalah ini cepat berlalu.

Perihal kematian orang tuaku, tentu saja aku tak akan tinggal diam. Bukan berarti aku tak menerima takdir, hanya saja aku sangat menuntut keadilan untuk kedua orang tuaku.  Jikalau memang mereka pergi selain dari campur tangan Sang Khalik, maksudku ada campur tangan manusia dibalik kecelakaan itu tentu saja aku harus mengusutnya kembali sampai tuntas. Mereka harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.

Kandunganku sudah memasuki minggu ke delapan belas dan perutku kian membuncit. Dimaklumi karena aku mengandung anak kembar membuatku kesulitan untuk bergerak.

Bayangkan saja tubuhku semakin melebar ke samping dan perutku semakin menjulang ke depan, mungkin kisaran 8-10kg aku mengalami peningkatan berat badan tapi aku sama sekali tak memikirkan itu. Bagiku kesehatan mereka adalah yang terpenting.

Jika ditanya, apakah baby JJ merindukan ayahnya? Jawabannya adalah mungkin saja. Setiap kali aku menginginkan sesuatu dengan tiba-tiba Jefri sudah lebih dulu mengirimkannya ke rumah, tanpa aku minta dan sebelum aku meminta itu kepada Mark. Aku tidak tahu bagaimana caranya dia mengetahui apa yang aku inginkan.

Aku tidak bersikap seperti kemarin, saat dimana aku membuang pemberiannya dan memilih untuk memakannya hingga habis karena aku tahu anak-anakku menginginkannya.

Aku tidak bisa egois, perhatian kecil Jefri yang seperti itu untuk anak-anaknya tak mungkin selalu aku tutupi dari mereka. Aku selalu berbicara kepada baby JJ tentang ayahnya, memberitahu mereka bahwa ayahnya sedang merindukan mereka, menanyakan kabar mereka hari ini, memberikan makanan saat Bunda mereka menginginkannya, atau hal kecil seperti mengingatkan aku untuk meminum susu.

Ya, aku tidak melarangnya, meskipun terkadang aku dibuat bosan karena sikapnya yang terlalu berlebihan.

Dia jauh dari pandanganku tetapi rasa khawatirnya terhadapku masih sama, seakan dia selalu ada di sampingku, menjagaku, dan mengamati pergerakanku dari jarak jauh. Lucunya aku seperti seorang tahanan saat ini.

Siapa bilang aku bisa bebas?

Tidak, tidak akan semudah itu untukku berkeliaran terlebih seorang diri. Jefri, dia tetap bersikukuh aku pergi harus dengan pengawalan. Meskipun aku menolak dengan keras akan percuma hasilnya, dibanding mood-ku rusak lebih baik aku mengiyakan.

Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang