Fallin' For You

1.1K 89 2
                                    

"Kak?" Suara panggilan dari Juna membuat jantungku berdebar tak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak?" Suara panggilan dari Juna membuat jantungku berdebar tak karuan. Aku menoleh ke arah Jefri yang masih tertidur pulas di ranjang milikku.

Bagaimana ini? Bagaimana kalau Juna memergoki kami di saat Jefri tidak mengenakan sehelai benang yang melekat pada tubuhnya, hanya selimut yang menutupi tubuh polosnya itu.

Sebuah ketukan kembali membuatku terkejut bukan main. Juna kembali memanggilku dari arah luar. "Iya Juna, tunggu sebentar ya? Aku masih berganti pakaian." Sudah pasti aku sedang berbohong.

Mataku memperhatikan sekitar melihat pakaianku dan Jefri yang berserakan di lantai. Bantal yang terlempar jauh dari tempatnya dan meja rias yang sedikit berserakan karena kami sempat bermain di sana.

"Astaga."

Membayangkan apa yang terjadi semalam saja sudah membuatku sakit kepala. Jefri benar-benar mempunyai fantasi liar yang luar biasa semalam. Terkadang aku merasa sulit untuk mengimbanginya. Tanganku tergerak untuk meraih pakaian tersebut dan membereskan semua kekacauan yang terjadi karena ulah Jefri semalam.

"Kak?"

"Iya, Jun. Sebentar."

"Jef..." Aku menepuk pipi suamiku pelan dengan suara yang sedikit tercekat takut kalau Juna mendengarnya.

Sebelum laki-laki itu bersuara, aku sudah menyerangnya dengan sebuah ciuman yang selalu ia minta di setiap paginya di saat dirinya menginap.

Sepertinya aku salah melakukan tindakan bodoh itu karena dia yang tak kunjung menghentikan aktivitasnya dan membawaku untuk duduk di atas pangkuannya.

"Kak, masih lama?"

Astaga, aku melupakan Juna.

Dengan susah payah aku melepaskan tautan bibir kami dan menjauh dari tubuh Jefri. Aku mendorongnya ke arah lemari serta memberikan pakaian miliknya. Tak ada tempat lain untuk menyembunyikannya selain di lemari karena kamar mandi di rumah ini hanya ada satu dan terletak di sudut lantai ini.

Aku menatap wajahnya yang masih mengantuk sembari memegang rahangnya yang tegas. "Jangan bersuara atau kita akan ketahuan," ujarku pelan.

Jefri menahan lenganku, "Setelah ini kamu harus bertanggung jawab," bisiknya pelan dan menutup lemarinya.

Perhatianku tertuju kepada ranjang yang begitu berantakan. Indera penciumanku menangkap aroma yang tidak biasa di kamar ini. Sebelum membuka pintu kamar, aku menyempatkan diri untuk membereskannya dan menyemprotkan parfume ruangan.

"Lama," tegur Juna sedikit kesal.

Aku mengukir senyumku saat mendapati Juna yang terlihat lebih tampan. Kedua mata Juna memperhatikan sekitar kamarku membuatku menelan salivaku sendiri.

"Mau ke mana?" tanyaku sedikit penasaran.

"Pergi dengan Kak Sean," jawabnya. Matanya masih fokus menatap kamarku. "Mau ikut?" ajaknya.

Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang