Aku tersenyum menatap adikku dari layar ponsel, "Bagaimana dengan liburanmu? Kamu tidak mengabariku sama sekali."
"Maaf, bukan maksudku seperti itu. Aku tidak mendapat sinyal," ucapnya merasa bersalah.
Aku terkikik geli karena berhasil menggodanya. Aku tidak marah. Untuk apa marah saat dia sedang healing dari penatnya aktivitas keseharian sebagai seorang mahasiswa kedokteran? "Aku hanya bercanda, kamu dimana saat ini?"
"Jeju."
Hmm. Jeju? Aku jadi ingin jeruk dari sana. Jeruk summer tangerine yang terlihat segar di mataku karena rasanya yang masam.
Sabar ya nak, nanti kita beli minuman kemasan Jeju Orange karena Bunda tidak mungkin meminta pamanmu untuk membelikan itu.
"Ah, have fun di sana. Kapan liburanmu selesai?"
"Ini destinasi terakhirku, Kak, mungkin sore ini aku kembali ke unit karena lusa aku harus berkutat dengan buku tebal itu."
Aku terkekeh pelan, setelah liburan dia akan kembali sibuk dengan aktivitasnya.
Semangat paman Juna, baby JJ akan selalu menyemangati paman dari jauh. Maaf Jun, harusnya aku memperkenalkan mereka kepadamu, tapi kondisiku yang seperti ini membuatku harus merahasiakan kehadiran mereka.
Juna, kamu tahu, rasanya aku sangat bahagia memiliki mereka. Kamu akan menjadi paman dan memiliki keponakan kembar. Apa yang akan kamu katakan padaku kalau kamu mengetahui kabar ini?
I'm okay. Jangan merasa bersalah karena aku melakukan semua ini untukmu, karenamu aku justru mendapatkan kebahagiaanku sendiri, baby JJ adalah sumber kebahagiaanku untuk saat ini. Aku tak ingin yang lain, setelah mereka lahir bisakah aku memperjuangkan mereka? Memohon kepada Jefri agar dia tidak membawa mereka pergi dari hidupku.
"Kak... kamu baik-baik saja? Akhir-akhir ini aku bermimpi tentangmu. Kamu yang sedang menangisi dua orang bayi yang ada direngkuhan seseorang."
Aku terdiam, mencoba memikirkan arti dari mimpi Juna. Apakah mimpi tersebut datang kepada Juna hanya untuk memberitahu bahwa dia memiliki dua keponakan atau memang pada akhirnya aku harus kehilangan si kembar?
"Kak?"
"Hum? Kamu lihat aku sedang baik-baik saja kan? Akhir-akhir ini aku hanya mudah lelah, but it's OK. I'm fine. Don't worries about me."
"Aku percaya, Kakak terlihat lebih berisi sekarang. Aku bahagia melihatnya, pertahankan," ujarnya.
Aku hanya bisa tersenyum tipis untuk menanggapinya. Jika kamu tahu aku memang sedang berisi sekarang, apa yang akan kamu katakan kepadaku, Jun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️
Historia Corta"Sewakan rahimmu untuk mengandung dan melahirkan anak saya." Bukan hanya sebagai kalimat permintaan melainkan sebuah paksaan. Aku dipaksa untuk meminjamkan rahimku dan membantu pasangan ini untuk memiliki seorang anak. Sebuah kalimat paksaan yang me...