Manis

700 86 2
                                    

Hampir dua hari ini aku tidak mengetahui bagaimana kabar dari Juna karena dia belum juga menghubungiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir dua hari ini aku tidak mengetahui bagaimana kabar dari Juna karena dia belum juga menghubungiku. Biasanya dia akan menghubungiku di setiap harinya. Entah itu melalui chat, video call, atau pun panggilan suara.

"Astaga. Alana bodoh. Kenapa aku menunggu kabar darinya sedangkan dia tidak tahu nomor baruku?"

Aku merutuki kebodohanku sendiri. Bagaimana bisa aku melupakan fakta itu?

Perihal ponselku yang dirusak oleh Jefri semalam, sungguh aku menyesali apa yang dia lakukan. Aku baru tersadar, mengapa pria itu tidak mengambil simcard milikku lalu membuangnya dibanding dia harus mengeluarkan uang lagi untuk menggantikan ponsel yang baru?

Iya kan?

Jefri, pria itu memang sangat sulit untuk ditebak.

Semenjak menjadi istrinya, aku tak tahu harus melakukan kegiatan apapun. Terkadang aku dilanda rasa bosan ketika hanya berdiam diri di rumah tanpa melakukan apa-apa.

Memasak? Kegiatan itu sudah dilakukan oleh Ibu Liliana, bisa saja aku membantunya tapi aku tidak diijinkan untuk membantu Bu Liliana. Siapa lagi jika bukan Jefri yang melarangku. Begitu pula dengan membersihkan rumah. Semua sudah dilakukan oleh Ibu Liliana. Ibaratnya aku hanya diijinkan bernapas saja oleh suamiku.

Aku sangat bosan, seharusnya dia mengerti.

"Apa yang mesti aku lakukan? Apa aku harus mengusik Juna?"

Haruskah? Sedangkan aku tak ingat nomornya sama sekali, pada akhirnya aku tetap harus meminta pada Jefri ataupun Sean. Di daftar kontak baruku pun hanya ada nomor Jefri seorang.

'Ayah J' dia sendiri yang menyimpan namanya seperti itu.

Kegengsianku sedang dalam mode on. Dibanding menghubungi Jefri, aku lebih memilih memberitahu Juna melalui email saja. Sepertinya aku pernah mengirimkan dokumen yang dia cari melalui email.

"Bunda tahu apa yang mesti kita lakukan, sayang."

Tak terpikir olehku sejak tadi. Menonton series yang sedang ramai ditonton belakangan ini bukankah hal yang cukup bagus? Kata banyak orang, series Layangan putus merupakan adaptasi dari kisah nyata. Aku jadi penasaran bagaimana dengan alur ceritanya.

Bukan hanya aku yang sedang kesal menonton series Layangan Putus, rasanya ingin memaki Lydia saat aku bertemu dengannya nanti. Tapi, bukankah kami memiliki kesamaan? Sama-sama menjadi simpanan hanya bedanya Jefri yang tidak mencintaiku

"Bu, Ibu kesal ya sampai meneteskan air mata?"

"Hah?" Aku bukan kesal. Justru aku merasa sangat bersalah. Aku seperti wanita yang tak tahu diri, merebut Jefri dari Letta. Bagaimana rasanya jadi Letta ketika tahu bahwa suaminya menikah lagi?

Bunda Pengganti | Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang