=Senang bisa bertemu!=

215 33 9
                                    

Hari ini adalah hari Senin. Dimana kebanyakan orang membenci hari itu, walau hari Senin sendiri tidak pernah berbuat jahat.

Termasuk Jungkook. Dia masuk pada barisan orang yang membenci hari Senin. Ia sangat malas untuk masuk sekolah, namun jika ia tidak masuk sekolah. Jungkook pasti dimarahi habis-habisan oleh mamanya.

Dan disinilah Jungkook. Duduk disofa sambil memejamkan matanya, menunggu giliran mandi dengan adiknya.

Setelah sekian lama menunggu, Somi keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Karena, hari ini ia keramas. Supaya rambutnya senantiasa bersih dan wangi.

"Bang, bangun dong. Somi udah selesai mandinya" Ucap Somi seraya menepuk pipi kanan abangnya.

Nampak belum ada respon, Somi mencubit hidung besar dan mancung milik Jungkook. Namun, Jungkook tidak lekas bangun juga.

"Bang, bangun dong! Mandi sana, udah jam segini loh bang!" Somi sangat kesal dengan abangnya yang satu ini.

Ia berharap dikehidupan selanjutnya, ia dilahirkan menjadi anak pertama dan Jungkook menjadi anak kedua. Supaya Somi dapat membalas kejahilan Jungkook dimasa ini.

Ide menghampiri pikirannya. Somi mulai mengibaskan rambutnya yang masih basah, berharap kalau dengan cara ini, Jungkook bangun.

"Eungh, apaan nih basah? Ma, atapnya bocor!" Seru Jungkook sambil mengelap wajahnya. Somi tersenyum penuh kemenangan.

"Eh, kamu kok senyum-senyum gitu? Mulai aneh adik abang ya?" Wajah Somi masam mendengarnya.

"Bang, ini udah jam 6 dan abang belum mandi? Terus kapan kita berangkatnya?" Seru Somi yang sudah lelah menghadapi kakak kandungnya.

Jungkook melihat jam dinding disebelahnya, ternyata Somi benar.

Jungkook pun segera menuju kamar mandi dan segera bersiap berangkat sekolah.

Somi melihat abangnya yang seperti itu hanya menggelengkan kepala.

"Kapan penderitaan Somi ngadepin kakak kayak dia, Tuhan?" Batin Somi, ia cukup tertekan memiliki kakak seperti Jungkook. Mari kita panjatkan doa untuk Somi, readers sekalian.

"Untung aja ganteng, kalau gak. Udahlah, gak bisa bayangin" Batin Somi lagi. Somi sepertinya juga suka memilih dalam segala hal. Termasuk, abangnya:).

=M(Y)H=

"Bang, antar Somi kesekolah ya?" Tanya Somi pada Jungkook yang tengah menikmati sarapannya.

"Antar kamu kesekolah? Pak Ahnjae kenapa?" Tanya Jungkook balik, namun mulutnya penuh dengan roti bakar.

"Hah? Pak anjeng?" Somi tidak bisa mendengarkan kata-kata Jungkook, abangnya terlalu makan banyak.

"Pak Ahnjae, Somi. Astaga, telinga kamu ada masalah apasih?" Jungkook bertanya pertanyaan bodoh, membuat Somi menatap Jungkook malas.

"Abang itu ngomong jangan sambil ngunyah, Somi mana ngerti abang ngomong apa" Bela Somi.

"Lagian kamu juga nanya pas abang makan begini, kan jadinya harus jawab pertanyaan kamu" Tak mau kalah, Jungkook mencoba membela dirinya.

"Ya bisa jawabnya nanti bang, makanannya dikunyah dulu. Somi kan bisa nunggu" Somi membalas Jungkook.

"Tapi nanti kamu tanya terus, kan abang risih dengar kamu nanya terus" Sebagai anak sulung, Jungkook tak mau mengalah dengan adiknya sendiri.

My (Younger) Husband (Uncontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang