=Basketball=

210 49 21
                                    

3 Minggu kemudian

1 Sept, 07.13 a.m.

"Baju cadangan, udah."

"Handuk? udah."

Jungkook tengah mengingat lagi barang-barang yang akan ia bawa untuk pertandingan bola basket indoor yang akan dimulai jam 9 pagi nanti.

Semua persiapan, termasuk latihan yang selalu diulang-ulang supaya tim semakin kompak dan siap, untuk menghadapi saingan dalam pertandingan nanti. Apalagi sebagai kapten tim basket, Jungkook harus menyiapkan mental dan fisiknya. Entah menang maupun kalah yang didapat, ia harus menjadi kapten yang baik dan memberi teladan yang baik juga pada anggotanya.

Tas olahraganya sudah berada pada bahunya. Dan kini, Jungkook bersiap untuk pergi ke klub basketnya, dan berangkat ke tempat pertandingan.

"Semuanya udah siap, tinggal berangkat," gumam Jungkook sambil melihat bayangannya pada cermin kamarnya.

=M(Y)H=

Jennie tengah memasak sarapannya dan Jungkook. Yakni, Miyeol Guk, alias Sup rumput laut. Jennie juga membuat minuman dari yougurt, dan untuk Jungkook adalah ice choco.

Setelah 45 menit memasak, Jennie selesai dengan makanannya. Lalu, memindahkan hidangan ke meja makan dengan perlahan.

"Jungkook! Ayo, sarapan," ajak Jennie sambil melihat ke atas.

"Iya! Gua mau turun," jawab Jungkook sembari menuruni tangga dan membawa tasnya.

Jungkook pun sampai di meja makan, dan meletakkan tasnya di kursi sampingnya. "Pagi."

Jennie yang masih menyiapkan hidangan tersenyum mendengar sapaan Jungkook. "Pagi, juga."

"Miyeol Guk?" gumam Jungkook.

Jennie mendengarkan gumaman Jungkook mengernyit. "Kenapa? Gak suka?"

"Oh, eng-gak! Gua suka, kok," jawab Jungkook dengan senyum odolnya.

Mata Jennie menelisik tajam sebelum melanjutkan kegiatannya kembali. Setelah itu, keduanya menikmati sarapan mereka di pagi hari ini.

"Cie, mau tanding basket," celetuk Jennie sembari melahap sarapannya.

Jungkook terkekeh. "Doain, biar tim gua menang."

"Gua aminin gak, ya?" kata Jennie seolah berpikir. Jungkook pun merotasi bola matanya malas.

"Amin. Gua doain tim basket lu menang," ucap Jennie dengan senyuman simpul.

Mendengar itu, hati Jungkook merasa hangat. Dukungan lewat lisan dari Jennie, nampak tulus bagi Jungkook. Membuat Jungkook merasa bersemangat dan sangat gembira.

"Hm, thanks," jawab Jungkook dengan senyum kecilnya.

Hening melanda keduanya. Namun, mereka mulai terbiasa dengan satu sama lain. Sehingga tak terasa canggung sama sekali.

"Kak," panggil Jungkook.

Jennie yang semula menundukkan kepala sambil bermain ponsel, langsung mengangkat wajah menatap Jungkook. "Iya?"

Tiba-tiba, lidah Jungkook kelu untuk berkata sesuatu. Ia ragu untuk mengatakannya.

"Apa, sih, Kook?" tanya Jennie penasaran.

"E-eh, gak jadi." Jungkook tersenyum tipis.

Jennie menatap Jungkook tajam. Karena Jennie penasaran dan menanti Jungkook berbicara.

My (Younger) Husband (Uncontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang