Setelah pemberkatan nikah, serta tradisi pernikahan Korea. Kini Jungkook dan Jennie bersiap menuju rumah yang Jennie punya.
"Hati-hati, ya? Semoga kalian bisa rukun kalau serumah," sindir Ji eun. Wonshik, Chinseon, dan Juhyeon menahan tawa mereka.
"Iya, Ma. Doain rukun terus," balas Jennie mengangguk.
"Dek, jangan lupa, ya?" Jennie menautkan alisnya.
"Lupa apanya?" tanya Jennie tak mengerti.
"Ituloh, bawain Haneul adik sepupu," ucap Seokjin dengan alis yang ia naik turunkan.
"Hah? Apa, sih, Bang?" tanya Jennie yang bahkan tak paham maksud Abangnya.
"Ih, Kakak! Jungkook, buatin kita keponakan, ya?" ucap Yewon frontal, membuat Jungkook menggaruk tengkuknya dan tersenyum malu.
Kedua orang tua Jennie dan Jungkook, Jungsoo, Hayoung serta Seokjin dan Yewon tertawa keras. Sedangkan Jennie yang baru paham, pun memukul Seokjin dan Yewon.
"Jungkook mau sekolah dulu," ujar Jungkook malu-malu.
"Ih, ngapain juga? Kalau Kak Jennie seumuran lu, jangan. Kalau lebih tua, kan, gak apa." Semuanya kembali tertawa karena kata Yewon.
"Udah. Sekarang, kalian pulang, ya?" ujar Chinseon yang diangguki sepasang suami-istri baru ini.
Jungkook dan Jennie pun bersiap, dan memasuki mobil mereka menuju rumah mereka bersama.
=M(Y)H=
"Sudah sampai, Non." Jennie dan Jungkook mengangguk.
Mereka keluar dari mobil, dan membawa koper mereka. Dan, membiarkan supir membawa bawaan yang berat.
Ceklek!
Jungkook membuka pintu, dan mempersilahkan Jennie masuk sebelumnya.
Jungkook kembali berdecak kagum, walau beberapa hari yang lalu, ia mampir ke sini. Namun ia tetap mengagumi rumah milik Jennie, yang juga menjadi miliknya.
"Non. Semua barangnya, sudah saya bawa masuk, dan taruh di sofa. Saya pamit pulang," kata supir kepercayaan Keluarga Kim. Pak Haejun.
"Iya, Pak. Makasih, ya, sudah mau antar Jennie," kata Jennie dengan senyum ramah. Pak Haejun mengangguk dan pergi dari rumah Jennie.
=M(Y)H=
"Apa?! Kita satu kamar?!" seru Jungkook tak percaya. Dan Jennie mengangguk.
"Ya, iyalah! Kan kita udah jadi suami istri," jawab Jennie.
"Gak. Gua gak mau! Bukannya, ada satu kamar lagi?" tanya Jungkook membuat Jennie mengangguk dengan ekspresi bingung.
"I—iya, ada sih. Tapi, emang buat apa?" tanya Jennie balik sambil berkacak pinggang.
"Ya, gua mau tidur di sana, aja! Ngapain tidur sekamar sama elu, wlee." Jungkook menjulurkan lidah meledek.
Bugh!
"Berani lu, ya, sama gua?!" seru Jennie sambil menyubit perut Jungkook. Yang dicubit pun kesakitan merasakannya.
"Aw! Sakit, tau! Gak usah nyubit juga, kali!" keluh Jungkook kesal sambil mengelus perutnya yang sakit.
Jungkook segera menuju kamar yang lain, yang tidak dipakai Jennie. Namun ia terkejut saat kamar itu kosong, tidak ada apapun disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Younger) Husband (Uncontinued)
FanfictionPERJODOHAN memangnya masih berlaku dijaman seperti ini? ah kulot sekali! Namun, itu tidak membuat Tuan Kim mengurungkan niatnya. Yakni, menjodohkan anak perempuannya kepada anak saudara 'angkat'nya. Jennie Kim. siapa yang tidak kenal CEO dari Kim'...