"Oh, jadi kalian berempat bakal ke Busan? Kenapa aku gak diajak, sih?"
"Kan kamu lagi sibuk, Nak. Lagipula, Mama juga sungkan mau izin ke Jennie."
"Lah. Ngapain pakai minta izin? Kan aku yang suaminya, Ma. Kenapa malah minta izin ke dia, sih?"
"Jungkook sayang. Mama tahu kalau kamu suaminya. Cuma, yang lebih tua disini siapa? Jennie, kan?"
"I-iya, sih. Tapi-"
"Sudah, gak usah pakai tapi. Kamu cukup jaga opah sama Jennie, ya? Kami bertiga- eh, berempat yakin, kalau kamu bisa jaga Opah."
Jungkook jengah saat sang Mama, Ji eun, menggodanya karena Jungkook tak bisa ikut ke Busan. Tapi disitu, Somi malah di ajak dengan gampangnya. Jungkook pun menjadi cemburu. Tapi, apa mau dikata lagi?
"Ya udah, deh. Aku sama kak Jennie bakal jaga Opah di rumah. Besok, kan?"
"Iya. Kalau mau masak, di kulkas ada banyak persediaan makanan. Kalian gak perlu repot beli."
"Kalian atau kak Jennie?"
"Ya, kalian, lah. Besok, Papa Mama tunggu kalian sampai di rumah, dulu. Baru kalau kalian udah sampai, kami bakal berangkat. Paham?"
Jungkook otomatis mengangguk paham walau mereka berinteraksi lewat telepon. "Iya, Ma. Ya udah, aku mau tidur lagi."
"Udah nikah, punya istri, gak pantes lagi kamu tiduran terus."
"Mumpung hari ini gak ada kegiatan, Ma. Aku capek banget. Seminggu penuh aku gak ada istirahat."
"Ya udah. Gimana kalau Mama sama Somi ke rumah kalian? Si Somi katanya kangen sama kamu. Mama juga mau jenguk kalian."
"Yaampun, aku kayak lagi sakit, aja. Ya udah, aku mau kasih tahu ke istri dulu."
"Cie punya istri, nih."
Jungkook menjadi malas jika mamanya mulai menggodanya lagi. Mau marah, tapi Jungkook sudah bucin parah sama Mama Ji eun :(
"Terusin, aja, gak apa-apa. Cuma nanti pintu rumah gak bakal kebuka, sih."
Ji eun di seberang telepon tertawa. "Mulai berani ngancem, ya. Mama kutuk jadi kelinci, tahu rasa."
Jungkook terkekeh kecil dengan kata-kata sang mama. "Ya udah. Aku mau turun dulu. Kalau Mama ke sini, kabari dulu, ya."
"Iya, Nak. Ya udah, Mama matikan, ya. I love you, Son."
"Love you, too, Ma."
=M(Y)H=
"Tapi, besok gua ada meeting, Boteng. Gua gak bisa."
Jungkook langsung menatap lawan bicaranya datar. "Oh, itu alasan lu gak mau jaga Opah gua?"
"Jadi lu lebih mementingkan urusan kerja, daripada Opah gua, gitu? Apa lu gak menganggap Opah gua itu juga keluarga lu?" tambah Jungkook dengan suara yang agak meninggi nadanya.
"Gak gitu maksud gua, Koo—"
"Oke. Gak apa kalau lu gak mau. Gua urus sendiri, aja," tutur Jungkook sebelum dirinya pergi dari ruang kerja Jungkook di rumah mereka.
"Please, jangan kekanakkan, Jeon!"
Satu kalimat itu dapat menghentikan langkah Jungkook yang hendak pergi dari tempat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Younger) Husband (Uncontinued)
FanfictionPERJODOHAN memangnya masih berlaku dijaman seperti ini? ah kulot sekali! Namun, itu tidak membuat Tuan Kim mengurungkan niatnya. Yakni, menjodohkan anak perempuannya kepada anak saudara 'angkat'nya. Jennie Kim. siapa yang tidak kenal CEO dari Kim'...