=Iya, gua maafin=

316 44 3
                                    

Ding dong ding dong

Nada dering telepon Jungkook berbunyi, lantas Jungkook yang berbaring di kasur terbangun dan mengangkat segera handphonenya.

"Yeoboseyo?"

"Jungkook! Sorry gua baru kasih kabar sekarang. Istri gua bilang kalau fitting baju tunangannya bisa sekarang. Jadi, kasih tahu keluarga lu kalau nanti malam jam tujuh ke butik istri abang"

"Oh oke bang. Tapi—"

"Tapi apaan, kook?"

"Kalau gua gak ikut, gimana?"

"Heh, ya mana bisa fitting baju tapi elu kagak ada. Emang bisa kalau begitu?"

"Eh iya ya? Hehehe"

"Ketawa aja mulu. Ya udah, sampai ketemu nanti malam"

Sambungan telepon terputus, Jungkook senang bisa bercakap dengan abang tertuanya walau itu sebentar saja. Namun, Jungkook mengendurkan senyumannya ketika ingat bahwa Jennie juga pasti akan datang disana.

"Gua harus bilang papa mama dulu" Gumam Jungkook yang akhirnya turun menuju ruang keluarga dimana kedua orang tuanya disana.

"Pa, ma. Jungkook dapat kabar dari bang Seokjin" Panggil Jungkook.

"Kabar apa sayang?" Tanya Ji eun penasaran, Juhyeon pun menaruh handphonenya dan memperhatikan anaknya.

"Nanti jam tujuh malam kita ke butik istrinya bang Seokjin, buat fitting baju pertunangan" Jawab Jungkook sambil menunduk, Juhyeon segera mengusap bahu anaknya.

"Ya udah, nanti jam tujuh kita kesana bareng-bareng ya?" Kata Juhyeon, Jungkook mengangguk namun wajahnya muram.

Ji eun yang sangat mengerti anaknya pun memegang tangan kanan Jungkook, sang putra sulung yang sedang sedih. Dan menatap mata anaknya dengan tatapan lembut, membuat Jungkook menghela napas pelan.

"Kenapa kamu, nak?" Tanya Ji eun lembut.

Jungkook menghirup napas dalam-dalam untuk mulai menjawab pertanyaan Ji eun.

"Jadi, setelah moyang— eh! M-maksudnya k-kak Jennie sama Jungkook di pernikahan sahabatnya, Jungkook ajak dia ke latihan ekskul basket. Ternyata, disana ada Eunha yang nungguin Jungkook latihan ekskul. Pas Eunha tahu ada cewe lain yang Jungkook bawa, setelah latihan selesai, Eunha guyur kak Jennie terus jambak rambutnya. Disitu Jungkook langsung marahin Eunha"

Ji eun dan Juhyeon nampak memperhatikan cerita Jungkook dengan seksama dan selalu tersenyum lembut, agar anaknya merasa nyaman saat bercerita dengan mereka.

"Terus, apa yang terjadi selanjutnya, sayang?" Tanya Ji eun sambil mengusap punggung Jungkook.

"Kak Jennie marah sama Jungkook, soalnya dia pikir Jungkook dan Eunha itu lagi bertengkar, dan Eunha malah sakitin kak Jennie" Jawab Jungkook.

"Nah, sekarang kamu minta maaf sama Jennie. Bilang aja kalau Eunha itu mantan kamu, dan Eunha itu berusaha cari perhatian sama kamu" Ujar Juhyeon, Jungkook mengangguk paham.

"Ya udah, sekarang kamu cepat mandi. Terus kita makan malam, dan siap-siap buat fitting baju pertunangan kamu. Oke?" Ucap Ji eun membuat anaknya tersenyum senang lagi. Jungkook segera memeluk sang mama dengan manja, dan Juhyeon menatap istri dan putra sulungnya dengan tersenyum.

=M(Y)H=

"Kak, kenapa sekarang?" Tanya Jennie pada Sojung didalam mobil mereka yang sedang menuju butik Sojung. Sojung menoleh dan mengernyit melihat Jennie.

My (Younger) Husband (Uncontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang