=Pertahankan!=

191 29 7
                                    

Seperti yang dikatakan Wonshik, hari ini, Joohyun dan para rekan kerja Jennie datang setelah hampir berminggu-minggu tak menjumpai mereka. Jennie sedikit rindu dengan omongan random Joohyun.

Tok tok tok!!

"Permisi Bu Jennie, ada tamu yang mau ketemu sama Bu Jennie," ujar perawat yang masuk. Di belakangnya terdapat lima orang yang mengekori.

"Oh iya, masuk aja." Jennie dapat melihat Joohyun tepat di belakang perawat tersebut.

Sang perawat pun mempersilakan kelima orang tersebut untuk masuk dan menemui sang bos mereka yang sudah lama tak bertemu.

"Pagi, Bu Jennie," sapa Joohyun, Jeongyeon, dan Jisan sembari membungkuk hormat.

"Hai Kak Jen!" Berbanding terbalik dengan ketiga staff penting itu, Chaeyoung datang dan langsung memeluk Jennie. Tentu Jennie memeluk erat sahabatnya itu. Rindu memuncaki perasaan Jennie sekarang.

"Pagi semuanya. Udah lama gak ketemu sama kalian. Silakan duduk di sini," titah Jennie dan menunjuk ke arah dua kursi dan sofa hitam yang ada.

"Gimana keadaan lo sekarang, Jen?" tanya Chanyeol sembari berdiri di sebelah istrinya.

"Ya, much better dari beberapa hari kemarin. Cuma masih lemes aja, sih," jawab Jennie.

"Gimana sama kabar kalian bertiga?" Kini Jennie yang bertanya.

"Baik, Bu. Si Joohyun akhirnya dilamar sama pacarnya loh, Bu," cepu Jeongyeon.

Jennie seketika senang dan tersenyum merekah. "Oh, ya? Itu beneran Joo?"

Joohyun yang tengah super shy super shy ini hanya mengangguk dan tersenyum dengan rona wajah yang makin terlihat. Jennie pun bertepuk tangan dan sedikit tertawa karena merasa gemas dengan sekretarisnya yang random itu.

"Selamat, ya! Kapan hari kamu sempet minta cuti honey moon seminggu persis kayak Chan sama Chae, kan? Nanti saya bakalan kasih," terang Jennie.

Bos itu benar-benar excited saat tahu sekretarisnya yang menjalin hubungan asmara sedari sekolah menengah atas itu. Anggap saja ini adalah hadiah kekaguman Jennie pada mereka berdua karena kesetiaan yang mengagumkan.

"Yah, Bu! Itu cuma bercanda doang, Bu. Jangan beneran," elak Joohyun yang malu.

Jennie tersenyum menggoda. "Udah, gak apa. Emang hak kamu, kan?"

Joohyun pun mengangguk malu. "Iya, makasih Bu Jennie."

"Iya, gak usah malu-malu gitu. By the way, gimana perusahaan? Ada masalah pas saya di sini?"

Setidaknya sekitar 30 detik Jennie hanya mendapat jawaban kosong. Entah hanya pasang mata yang saling menatap satu sama lain, atau Chaeyoung yang mengisyaratkan sesuatu dengan Joohyun.

"Kok diam? Kalian belum makan?" tanya Jennie agak bingung.

"Em, sebenarnya, Bu. Beberapa partnership memutuskan kerja sama secara sepihak. Akhirnya, beberapa investasi harus kembali."

Seketika Jennie melotot saking terkejutnya. Kenapa ini bisa terjadi?

"Ta—tapi tenang, Kak. Itu tiga minggu yang lalu, sehari setelah Bu Jennie masuk rumah sakit. Untungnya ada Om sama Yewon yang bantu perusahaan buat cari kerja sama lagi, dan sekarang lagi tahap lanjutan," terang Chaeyoung spontan.

"Oh? Papa sama Yewon?" beo Jennie.

"Iya, Om Wonshik sama Yewon yang bantu. Awalnya, aku gak percaya kalau Yewon disuruh Om Wonshik. Tapi setelah dapat penjelasan, ternyata emang bener. Jadi kayak gitu," tambah Chaeyoung.

My (Younger) Husband (Uncontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang