=Yes, I Do=

162 25 15
                                    

"Terapi jalan? Emang Dokter Han beneran bilang itu?" Eunha mengangguk.

"Iya. Tapi Dokter Han juga bilang, kalau sebenarnya Kak Jennie perkembangannya masih tiga puluh lima persen. Jadi, Dokter Han juga gak yakin buat saranin Kak Jennie terapi jalan buat sekarang ini," tambah Eunha.

Jungkook, pemuda itu terdiam memikirkan tentang penjelasan Dokter Han melalui Eunha tadi. Setelah pulang sekolah ini, ia langsung pergi menuju rumah sakit ini. Belakangan ini, tempat tersebut menjadi tujuan utamanya setelah pulang sekolah.

"Bingung." Jungkook menatap ke lantai kosong.

"Bingung? Kenapa lo bingung? Harusnya lo paham harus gimana selanjutnya," balas Eunha agak heran.

Jungkook hanya mengedikkan pundak, lalu menatap Jennie yang pulas menikmati mimpinya.

"Apa iya gua omongin dulu sama Papa Wonshik?" tanya Jungkook setelah meregangkan tubuhnya yang pegal.

Kini giliran Eunha yang mengedikkan bahunya, lalu berdiri mengambil tas selempangnya. "Lo suaminya, jadi gua terserah."

"Mau kemana lo?" tanya Jungkook penasaran.

Langkah Eunha terhenti di depan pintu kamar inap.

"Faktor terbesar kenapa perkembangan pemulihan Kak Jennie itu masih sedikit—"

Eunha menatap Jungkook dengan wajah kesalnya.

"Karena mikirin lo, bego."


=M(Y)H=


Wonshik tengah menggendong Haneul bersama dengan Chinseon di sebelahnya. Mereka kini berjalan menyusuri Lorong rumah sakit untuk menjenguk sang anak tengah mereka. Selain itu, Wonshik di telepon sang menantu yang ingin membicarakan sesuatu dengannya.

"Papa, Mama!" sapa Jungkook yang Nampak di depan pintu ruang inap Jennie.

Jungkook segera membungkuk hormat pada keduanya dan memeluk Wonshik dan Chinseon secara bergantian. Tak lupa juga dengan Haneul yang excited bertemu dengan Jungkook setelah beberapa waktu tak sempat bertemu.

"Om Kakak! Akhirnya kita ketemu lagi," ucap Bocah tampan itu dan Jungkook tersenyum mengangguk.

"Om Kakak juga seneng ketemu Haneul lagi."

Jungkook mempersilakan kedua mertua dan ponakannya itu masuk menemui Jennie yang terlelap di brankar.

"Udah tidur daritadi atau baru tidur, Kook?" tanya Chinseon.

"Udah daritadi kayaknya, Ma. Jungkook pulang sekolah, Kak Jennie udah tidur," jawab Jungkook sambil memberikan minuman air putih.

Menikmati sejenak air putih yang Jungkook berikan, lalu memperhatikan sang istri dan cucu yang menanti Jennie bangun tidur. Perasaan yang kelam sedikit menghiasi Wonshik sekarang.

"Oh iya, Kook. Kamu mau ngomongin soal apa sama Papa?" tanya Wonshik langsung.

Jungkook Nampak gugup. Ia terdiam sejenak sebelum menghela napas Panjang.

"Tadi, Jungkook dapat penjelasan dari dokter. Katanya, perkembangan Kesehatan Kak Jennie masih kecil. Masih tiga puluh lima persen kira-kira," jelas Jungkook sedikit takut.

Wonshik menghela napas Panjang. Sebegitu parahkah tulang kaki Jennie yang retak itu?

"Dokter juga agak ragu sebenarnya buat saranin Kak Jennie terapi jalan buat waktu terdekat."

Keduanya terdiam setelahnya. Ini makin menyedihkan saat melihat Jennie yang terbaring di brankar. Wonshik makin penasaran dengan masalah Jennie yang disembunyikan itu.

My (Younger) Husband (Uncontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang