3 hari berlalu, Sasa tengah di dalam kelas menaikkan satu kakinya di bangku sebelah yang kosong. Tangannya mengetuk meja seraya mengangguk - angguk mendengarkan musik lewat earphone nya. Di bangku depannya ada Hendra yang tengah mengobrol dengan Ersen tentang turnamen basket yang kemarin telah selesai. Sedangkan Rafi, sebagai ketua osis teladan tengah melaksanakan tugas untuk melakukan persiapan penutupan lomba yang diadakan untuk menyambut anniversary SMA Gemilang.
Semua penduduk sekolahan tengah sibuk membuat persiapan membantu osis. Maka dari itu sekolahan tengah mengadakan kerja bakti massal, kecuali Sasa dan Hendra yang dari tadi pagi masih di kelas. Sedangkan Ersen yang menjabat sebagai wakil osis, tengah beristirahat sejenak dan mampir ke kelas Hendra."Enggak balik nugas lagi lo? " tanya Hendra pada Ersen. Ersen menunjukan deretan giginya kemudian duduk di atas meja Hendra.
"Males, palingan ngurusin konsumsi. Biasalah bang Rafi kerjaannya makan, gayanya pastiin udah siap apa belum padahal dia lagi cicipin satu-satu." Balasnya.
"Acara puncak apa?" Tanya Sasa tiba-tiba.
Ersen tersenyum penuh arti, "ini yang masih jadi rahasia anak Osis. Pokoknya taun ini bakal beda banget. Apa lagi bang Rafi yang jadi ketua Osis, jabatanya bakal berakhir taun ini."
"Pertunjukan teater?" Tanya Hendra penasaran.
"Bukan, tapi ngundang grub band."
"Dah biasa." Sahut Sasa malas.
"Bukan, tapi ini grub band yang bakal buat gempar. Soalnya gak mungkin kalo diundang di acara tahunan sekolahan begini." Ujar Ersen dengan senyum misteriusnya.
"Grub band korea?" Tanya Sasa, jujur dia malas bertanya. Tapi dia juga penasaran dengan rahasia anak osis di acara tahunan kali ini, apa lagi teman bego nya yang menjadi ketua Osis.
"Bukan, awalnya mau ngundang Dewa 19. Biasalah lo tau, banyak siswa yang gak mau keluar duit. Apa lagi contohnya bang Rafi, kaya tapi ngaku miskin."
"Kemarin ditarik duit 100k buat apa, njir?" Tanya Hendra, bukan apa-apa. Tapi satu murid 100k kan juga sudah termasuk besar. Terlebih ini SMA Gemilang, SMA swasta yang duitnya keluar paling banyak dari SMA lain.
"Tapi diam aja ya, itu sebenarnya perintah bang Rafi. Harusnya kalo semua rata cuma bayar 30k. Soalnya masih ada banyak kas osis, dan guru banyak yang mau keluar duit."
"Terus?"
"Bang Rafi gak mau keluar duit padahal cuma 30k. Dan kas Osis juga dia gak mau nyumbangin, katanya buat makan pas lagi kumpul. Jadi selain anak osis maka dia harus bayar 100k, itu perintahnya. Guru-guru mana pada tau, mereka taunya band yang bakal diundang itu band sangat mahal kayak dari luar negri. Jadi mereka diam aja." Jelas Ersen.
Sasa memukul meja, "Rafi korupsi anjing." Ujarnya.
"Brantas, Sa!" Imbau Hendra.
"Eh enggak! Bang Rafi gak ambil duit sepeser pun. Dia cuma mau menyelamatkan anak osis dari keluar duit. Tapi ya caranya salah, akhirnya banyak anak osis yang senang dan setuju sih." Ujar Ersen.
"Duit sisanya buat apa?" Tanya Hendra terlanjur malas dibodohin oleh orang yang lebih bodoh darinya ternyata pengaruhnya sangat besar.
"Buat makan anak Osis di Restoran Prancis Minggu besok."
"Anjing, baru kali ini anak Osis foya foya pake duit murid lain." Umpat Hendra, Osis priode tahun kemarin dan tahun ini sangat menguras kekesalannya. Karena terlebih Ketua Osis nya adalah teman ter somplaknya.
Dia cukup menyesal waktu itu ikut menunjuk Rafi sebagai kandidat Osis kelas 11. Ersen tertawa, dia tau dengan kakak kelasnya ini. Tentang duit memang tidak dipermasalahkan, karena mereka dari keluarga yang kaya raya. Tapi ini masalah bodoh membodohi, yang sialnya selalu dilakukan oleh Rafi. Walau dia bodoh begitu, tapi dia sangat licik. Jadi berhati-hatilah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...