{BACA PART INI ENAKNYA SAMBIL DENGERIN LAGU YANG UDAH AKU SIAPIN}
oh ya.
Btw gue bakal sering up cerita ini biar cepat selesai... oke jangan lupa vote dan komen
Vote kalian selalu aku tunggu!Follow
Ta_SyaSya....
#Janganlah kau meremehkan dirimu sendiri, Ketika dirimu tak bahagia dengan semua yang ada pada hidupmu. perbaiki apa yg salah dihidupmu. dan teruslah melangkah maju, dan bangkit. Tunjukan pada dirumu, bahwa kau tak bisa diremehkan.
.....
Sasa sudah siap dengan sragam SMA nya. Hari ini hari Senin, dan waktunya berangkat ke sekolah. Dia juga ingin tau kabar teman-temannya, karena dia belum sempat menghubungi mereka tadi malam. Dia mengambil tas ranselnya, lalu berjalan keluar kamar.
Dia masih agak canggung keluar kamar, karena dia malu bertemu dengan Antrax. Apa yang akan dia lakukan jika dia bertemu Antrax. Sasa sebisa mungkin menghindari kamar Antrax dan langsung duduk di meja makan. Di sana sudah ada Bunda dan jons yang tengah mengobrol. Tidak ada tanda-tanda Antrax disini.
"Oh hai nak, kau sudah sembuh? Apa lebih baik kamu tak berangkat ke sekolah dulu?" Tanya jons. Sasa menggeleng datar lalu langsung duduk.
"Pagi bun, yah" sapa Sasa.
"Pagi" balas mereka. Bunda langsung mengoleskan selai pada roti Sasa.
"Makasih" ujar Sasa setengah tersenyum, bunda membalas senyum Sasa seraya mengangguk.
"Oh ya, jadi. Kau akan mencari tau siapa penghianat kita?" Tanya jons tersenyum membuat kerutan di wajahnya terlihat.
"Jo, tidaklah sebaiknya kau tak membahas masalah ini di rumah ini. Dia bukan komandanmu di sini, dia anakmu" tegur Bunda pada suaminnya itu. Jons tertawa sambil memakan rotinya.
"Enggak bun, tentu ayah. Aku akan cari tau siapa saja penghianat itu, setalah Hans kuasingkan di pulau itu" balas Sasa datar.
"Lakukan yang kau mau anakku. Sudutkan semuanya, kuyakin kau bisa. Kita tidak pernah dipandang serendah ini oleh penghianat." Jons tertawa kecil.
"Jo, sudahlah. Kau harus segera pergi ke Paris, selesaikan semua masalahmu disana" Bunda menegur Jons lagi, Jons mengangguk sambil mengusap puncak rambut istrinya itu. Mambuat Sasa iri, bahkan papa nya tidak pernah seromantis ini dengan mamanya.
"Lihatlah Sa, istriku ini benar-benar ingin mengusirku dari rumah. Lalu dia bersenang-senang di rumah dengan teman-temannya untuk menghabisakan uangku" canda jons, membuat Bunda menatap Jons kesal.
"Hentikan drama seperti anak ABG" sindir Sasa, lalu mengalihkan perhatiannya pada kamar Antrax yang berada di lantai dua. Tumben, belum keluar padahal dia harus berangkat ke kantor kan-pikir Sasa.
"Hei, kenapa kau cemburu dengan orang tua?" Jons tertawa, Bunda pun tertawa kecil. Sasa hanya menggelangkan kepalanya.
"Kau mencari siapa nak? Antrax?" Tanya jons, membuat Sasa kaget. Dia langsung menatap jons datar seraya menggelang.
"Lalu kenapa kamu liatin kamar Antrax, Ge?" Tanya bunda, membuat Sasa canggung.
"Eng..gak, siapa?"
"Antrax sudah pergi dari subuh, dia ada sedikit masalah. Mungkin nanti malam dia pulang. Kau ke sinilah nanti malam!" Ujar Jons, Sasa mengangguk.
"Oh, tapi aku tidak bisa kesini. Aku ada janji dengan Rafa satu hari lalu." Tolak Sasa, bunda dan jons mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...