Bara berjalan menuju kamar mandi untuk menunaikan ritual mandinnya, karena sekarang dia harus berangkat sekolah. Bara keluar dengan balutan handuk di setengah badannya, sehingga tak menutupi perut abs yang hampir sempurna.
Dia memakai sragam sekolahnya, lalu bercermin di depan cermin rias. Dia tersenyum, mengagumi dirinya sendiri di depan cermin. Sungguh tak diragukan, pesona seorang Bara memang sangat kuat. Bara menyisir rambutnnya dengan cepat-cepat karena waktu masuk sekolah tinggal 5 menit lagi.
Dia berlari menuju lantai 1 rumah mewahnnya. Lalu mendapati ayahnya yang sedang sarapan bersama ibu tiri dan anak tirinya sambil bercanda. Ada secuil rasa iri Bara terhadap mereka, Bara seperti anak yang tidak dianggap oleh mereka. Ck, untuk apa dibesarin... sial mereka membuat mood Bara hancur seketika.
Ketika Bara sampai di lantai bawah, dengan buang muka dia berjalan menuju pintu keluar tanpa menatap bahkan melirik mereka.
"Bara, apa itu didikan papa sama kamu. Pergi langsung nylonog tak salam"tegur Brama Lourenzo papa Bara yang tengah makan tanpa melirik anaknnya. Bara berhenti masih dengan buang muka.
"Bahkan sedikitpun anda gak pernah luangin waktu buat saya."ujar Bara sinis. Brama menatap Bara tajam, sambil melempar sendok di meja membuat Luna ibu tiri Bara dan Chiko adik tiri Bara terkejut.
"JAGA UCAPANMU BARA... CONTOH ADIK KAMU YANG MENURUT GAK PEMBANGKANG SEPERTI KAMU" Bentak Brama, Luna langsung mengusap punggung Brama berniat menengakan. Caper...
"Anda yang membuat saya seperti ini"ujar Bara dingin.
"Papa udah, biarin bang Bara pergi. Harusnya memang papa itu adil sama kita. Chiko juga merasa papa selalu lupain bang Bara" ujar Chiko. Chiko memang baik tidak seperti ibunya yang hanya memanfaatkan harta Brama. Chiko lumayan dekat dengan Bara, dan Bara walau dia tak memerima Luna tapi dia masih menerima chiko sebagai adiknya. Cukup, hanya chiko yang bisa dia terima disini walaupun mereka tidak saudara sedarah.
"Chiko lebih baik kamu diam, jangan membangkan seperti anak tak tau diuntung itu" ujar Luna melirik Bara tajam. Chiko langsung berdiri lalu mendekat berjalan ke Bara.
"Kalo bang bara anak gak diuntung, berarti Chiko anak gak berguna"ujar Chiko disamping Bara.
"CHIKO KAM-"Bentak Luna marah.
"UDAH...Bara,"Brama menatap Bara dalam, lalu berkata dengan penuh penyesalan.
"maafin papa jika papa punya salah sama kamu. Maafin papa jika papa gak pernah luangin waktu sama kamu. Maafin papa yang gak pernah memperhatikan kamu, tapi sungguh dalam hati papa. Papa masih sayang nak sama kamu. Papa lihat... papa selalu lihat bayangan ibumu ketika melihat kamu nak. Itu membuat papa menjauh dari kamu papa, papa gak m-"ucapan Brama terpotong oleh Bara.
"Bara maafin papa"balas cepat Bara lalu berjalan pergi disusul oleh Chiko.
"Bara"panggil Brama lirih, Bara menengok ke belakang. Jujur Bara juga masih sayang sama papanya itu. Hubungan mereka renggang karena ibunya meninggal, tapi bara baru tau kalo papa nya bersikap seperti itu padannya karena itu. Dan Bara sedikit, tersentil dengan ucapan papanya. Rasanya dia mau memeluk papanya itu, hari ini tatapan papanya seperti tatapan yang dulu dia rindukan.
"Beri papa waktu untuk bisa dekat dengan kamu lagi nak. Papa tau papa salah, beri papa kesempatan untuk membenarkan hubungan papa sama kamu... papa mohon."ujar Brama penuh penyesalan. Bara tersenyum tipis sangat tipis. Lalu mengangguk.
Brama tersenyum lalu berjalan kearah Bara. "Boleh papa peluk kamu nak?"tanya Brama.
Bara sedikit kaget dengan hal itu. Tapi memang itu yang dia tunggu-tunggu. Bara merasa papanya sudah kembali, ya dia sudah kembali. Bara bersorak didalam hati, lalu mengangguk kikuk. Brama langsung memeluk Bara hangat sambil tertawa, dan tak kupa Brama mengajak Chiko untuk bergabung berpelukan. Duh serasa teletubis nihh...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...