14. Kagum

215 27 141
                                    

(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA)

BIASAKAN MENGHARGAI KARYA ORANG....

Enaknnya membaca part ini sambil dengerin lagu yang udah gue siapin!

HAPPY READING....


#Jadilah sesuatu yang bernilai dimata orang, jangan jadi seseorang yang berharga dimata mereka. Karena berharga jika tidak ada nilai maka tidak ada artinya.

....

Antrax memarkirkan mobilnya di depan sebuah mansion yang ditinjukkan oleh Sasa. Antrax agak bergidik ngeri melihat mansion yang harusnya elegan dan rapi. Tetapi malah banyak coretan pilox di tembok tembok, seakan itu tempat para preman. Terlebih tempat itu sedikit berantakan, karena Sasa belum mengadakan jadwal piket untuk hari ini.

Tapi anehnya musik BTS menggema diseluruh penjuru mansion. Siapa lagi sih penggemar BTS kalo bukan si Rafi, Revan, Bayu, dan Gilang. Yang kini tengah menongkrong di depan mansion, malah tidak membantu teman-temannya yang sedang menata-nata barang.

"Ini markas geng?" Tanya Antrax, Sasa hanya mengangguk singkat.

Katika Sasa akan membuka pintu mobil untuk keluar, antrax memegang lengan Sasa. "Jangan keluar bahaya, biar gue. Lo mau apa kesini?"

Sasa mengerutkan dahinnya, "mau perang gue!" Kata Sasa santai, Antrax melotot.

"Jangan main-main Han, ini markas geng motor. Lo gak mau kan pulang tinggal nama?"

"Bodo" Sasa membuka pintu mobil dengan santai. Lalu barjalan masuk ke dalam, Antrax mengikuti Sasa. Mana mungkin dia mambiarkan Sasa sendiri di markas geng motor yang terkenal ganar.

 Mana mungkin dia mambiarkan Sasa sendiri di markas geng motor yang terkenal ganar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika sampai di depan mansion, sudah ada anggota geng Victor. Iya si Rafi, Revan, Bayu dan Gilang. Mereka sedang bercanda gurau. Ketika Sasa dan Antrax datang mereka menatap aneh Antrax.

"Jangan macem-macem lo sama pacar gue! Mau gue tebas pala lo liatin dia terus?" Ujar Antrax tajam. Membuat teman-teman Sasa bingung menatap Antrax.

"Lo gila?" Ujar Sasa. Antrax menggelang polos.

Revan tersenyum melihat wajah lugu Antrax. Revan mendekat ke Sasa lalu langsung merangkul Sasa seenak jidat. "Nape? Emang gue takut?" Ujar Revan.

Antrax langsung menarik tangan Sasa mendekat kearahnya. Lalu mengacungkan telunju ke depan Revan. "Main main lo sama gue, mau mati lo?"

Gilang tertawa, "berani lo sama ketua kita?" Tanya Gilang.

"Ngapain takut?"

"Dia galak loh kayak singa" ujar Rafi menipali. Sasa mendelik ke arah Rafi.

"Sesinga singannya dia, dia lebih bego dibanding gue" ujar Antrax berniat mengejek. Sasa menatap Antrax di sampingnnya dengan wajah tidak suka.

"Emang lo tau ketua kita kayak apa?" Timpal Revan.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang