Antrax duduk menatap depan, pria itu melempar puntung rokoknya masih dengan tatapan kosong. Kini Antrax tengah berada di negara lain, menunggu kondisi ayahnya membaik sekalian membantu temannya mengurus usaha ayahnya di negara ini.
Sebenarnya dia tidak terlalu marah dengan kenyataan bahwa Sasa yang membuat ayahnya jatuh sakit. Dia tahu, itu pasti sebuah ketidaksengajaan. Tapi, Antrax benci dengan kebenaran yang Nadine beritahu padanya. Kebenaran yang akan merusak banyak orang, terlebih orang yang dekat dengannya.
Sebenarnya Antrax tidak percaya dengan apa yang Nadine katakan waktu itu. Tetapi semakin kesini, tanda-tanda akan ucapan Nadine itu terjadi. Ini bukan soal uang, tetapi tentang kekuasaan. Antrax tidak haus kekuasaan, tetapi ada seseorang yang haus kekuasaan yang akan merusak ekosistem dunia hitam. Dan lebih membuat Antrax kecewa adalah, Sasa terlibat besar dalam hal itu. Dari dulu, Antrax benci penghianatan.
Ada sebuah shadow organization, yang diam-diam berjalan tanpa sepengetahuan dirinya. Organisasi itu manipulatif, licik, dan sulit untuk diketahui orang yang terlibat. Bisa jadi, ada banyak penghianat dalam selimut organisasi lain yang tunduk dengan Joker.
Cara mainnya, Joker (shadow organization keluarga Gyorge) adalah organisasi terbesar yang paling berkuasa di dunia hitam. Semua organisasi dunia hitam, harus tunduk padanya. Apapun yang dilakukan organisasi dunia hitam, harus diketahui oleh Joker entah itu mau dipaksa ataupun memberitahunya secara sukarela. Disini, tidak boleh ada yang saling menganggu menyangkut penghasil kekayaan shadow organization. Masalah penghasilan, semua harus damai tetapi masalah kekuasaan itu masih menggantung. Jika ada menyalahi aturan yang berlaku sejak dulu itu, maka hukuman mati untuk semua anggota organisasi.
Dan shadow organization yang Antrax pikirkan, itu sangat sulit untuk diketahui. Belum tahu jelas apa tujuan mereka, apakah benar itu sebuah penghianatan untuk semua organisasi dunia hitam ataukah penumbangan kekuasaan Joker. Semuanya masih bayangan, termasuk Sasa. Cewek itu terlalu susah ditebak, semua tingkahnya selama ini penuh manipulatif.
"Jika cewek itu menakutkan kata 'mereka', maka bisa jadi sebenarnya cewek itu lebih dari menakutkan. Hidupnya penuh dendam, licik, manipulatif, susah ditebak. Dia terlalu pintar memasang topeng."
Perkataan Nadine itu terngiang dipikiran Antrax.
"Siapa sebenarnya lo, Han? Jangan lakuin hal bodoh, jangan buat gue makin kecewa sama lo." Gaum Antrax.
Pintu ruangan Antrax terbuka kencang, menampakkan Jovan dengan wajah lelah dan tubuh penuh luka. Pria itu berjalan duduk di depan Antrax sambil meringis manahan sakit. Antrax masih diam, menatap Jovan tanpa rasa kasihan seakan itu sudah hal biasa.
"Gue..." Ujar Jovan menggantung dengan nafas tak beraturan. "Gue gagal nangkap orang itu," terusnya.
"Gue yakin, dia juga salah satu anggotanya. Gue punya bukti, ini..." Jovan menunjukkan slayer hitam bergambar harimau merah. "Itu, itu lambangnya. Semua orang disana memakai lambang itu di lengan." Kata Jovan lagi.
Antrax melirik slayer itu, kemudian mengambilnya dia mengamati slayer itu hingga dia menemukan tulisan kecil.
"Panthera tigris." Gaum Antrax, Jovan ikut menatap tulisan itu.
"Panthera tigris, itu harimau. Berarti, organisasi itu bernama Tigris?" Balas Jovan, Antrax terdiam memikirkan sesuatu.
"Sekarang, tugas lo cuma satu. Awasi organisasi itu, gue yakin lo sudah tau beberapa anggotanya. Gue tidak akan memberi lo misi apapun, awasi mereka dan.... Cari tahu siapa pembentuk organisasi itu."
"Ya," balas Jovan, sebelum dia akan keluar Jovan berbalik lagi. "Tadi Sasa telepon gue, dia bakal kesini buat ketemu bokap lo." Ujar Jovan.
"Kenapa lo kasih tau?" Tanya Antrax datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...