{BACA PART INI ENAKNYA SAMBIL DENGERIN LAGU YANG UDAH AKU SIAPIN}
oke jangan lupa vote dan komen
kalian selalu aku tunggu!Follow
Ta_SyaSya....
#Teruslah bertahan, walau itu rasanya sakit.
...
Sasa berada di sebuah ruangan tertutup. Dia terdiam di kursi kebesarannya, di meja sudah ada berbagai berkas. Dia mengecek ponselnya, lalu kembali menaruh di meja. Dia mengambil jaket geng Victor lalu memakainya. sebelum keluar dari ruangan dia membereskan berkas-berkas yang tadi ia baca.
Tok
TokSasa melirik ke arah pintu, "masuk" ujarnya.
Seseorang dengan pakaian hitam masuk dan menyerahkan kertas.
"Gimana?" Tanya Sasa.
"Dia... dia sedang sakit, sa. Dia rapuh, karena Feldi." Ujar lelaki itu.
"Feldi?"
"Iya pacarnya, tapi sekarang sudah putus."
"Oke, kasih tau gue SMA mana. Gue yang bakal atasi dia, lo tetap dalam posisi." Ujar Sasa
"SMA Permata."
Sasa memgangguk lalu berjalan keluar ruangan itu. Dia mengendarai motornya menuju markas Geng Victor. Otaknya hanya fokus pada tujuannya. Dia menyingkirkan pikirannya tentang kejadian tadi, emang dasar sialan si Antrax.
Setelah sampai dia langsung duduk di sofa. Teman-temannya juga sedang mengobrol ria, ada juga yang bermain gitar dan makan.
"Woi, yo bu bos!" Teriak Revan.
"Tumben telat sa? Habis jeng-jeng ya?" Tanya Bayu.
"Jeng- jeng sama siapa coba? Bu bos aja jomblo!" Sahut Gilang.
"Eh, jangan salah. Sasa sedang masa adaptasi sama itu loh... yang tadi datang ke sekolahan!" Sahut Rafi.
"Astagfirullah, pikirin hidup kalian. Gak mau mati muda kan!" Ingat Ersen.
"Hentikan, perbacotan gak bermutu kalian, men." Ujar Revan.
"Ersen, Rafi, dan Revan. Gue ada tugas buat kalian!" Ujar Sasa datar.
"Apa bos?" Tanya Rafi.
"Bentar." Sela Sasa, lalu dia berdiri menengok teman-teman yang lain masih sibuk dengan obrolannya.
"Roni!" Panggil Sasa, Roni menengok lalu berjalan ke arah Sasa.
"Kenapa Sa?" Tanya Roni.
"Lo kenal yang namannya Feldi?" Tanya Sasa.
"Feldi? Oh gue kenal, temannya Ardi."
"Kasih tau Ersen orangnya. Dan Ersen, Rafi, Revan gue gak mau tau. Bawa dia ke gudang markas jam 7 malam, tepat!" Ujar Sasa santai.
"Kenapa kita? Gue mager banget Sa, sumpah!" Gaum Revan.
"Kalo kalian berhasil gue kasih upah, tenang aja!" Sahut Sasa cepat.
"Nah kalo gini gue kan semangat, yok sekarang aja." Ujar Revan dengan wajah ceria.
"Mata-matai dia dulu, baru culik dia!" Ujar Gilang.
"Gue gak nyuruh kalian nyulik, bilang kalo gue mau ngomong. Kalo dia nolak, baru pake kekerasan." Ujar Sasa.
"Lah, akhirnya dia pasti lo pukuli kan?" Tanya Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...