13. Si cowok aneh dan si burung hantu

235 24 3
                                    

_BUDAYAKAN VOTE DULU SEBELUM BACA_

Enaknnya baca sambil dengerin lagu yang gue kasih...
yey happy reading....

#Ketika Tuhan membolak-balik hidup seseorang, yakinlah ada banyak pelajaran disetiap waktu yang kita lalui.

.....

"Thanks, btw nama lo siapa?"tanya lelaki itu. Sasa menatap lelaki itu dari atas sampai bawah.

Dia memakai kemeja putih dan jas hitam serta celana hitam ala kantoran. Rambutnya yang diberi warna putih, dan kacamata cantik bewarna bening memperlihatkan mata hitam elangnya. Tak lupa rahang yang tegas, dan bibir pink marunnya yang membuat dia terkesan sangat tampan dan muda untuk ukuran seorang pekerja.

 Tak lupa rahang yang tegas, dan bibir pink marunnya yang membuat dia terkesan sangat tampan dan muda untuk ukuran seorang pekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi om" pamit Sasa seraya berjalan menyingkir, tanpa membalas pertanyaan lelaki itu.

"Gue masih muda kali, mungkin 3 tahun lebih tua dari lo. Pake lo gue aja" kata lelaki itu. Sasa tak membalas, membuat lelaki itu tersenyum. Belum pernah ada seorang gadis yang pernah menolak karismanya terlebih seorang gadis SMA.

"Kenalin gue Manuel Antrax. G nya mau tau? ganteng. gue CEO dan lo pasti masih SMA. Jangan coek-coek padahal aslinya mau" kata lelaki bernama Antrax itu.

"Mau apa sih lo?" Bentak Sasa kesal.

"Mau lo, gue anter pulang ya!" Ujar Antrax sambil menatap Sasa yang tingginya hanya se hidung Antrax.

Sasa tak menjawab dia langsung menaiki skateboardnya lagi. Antrax malah mengikuti dengan mobilnya. Membuat Sasa menyesal telah membantunya.

"Lo mau apa sihh" kesal Sasa sambil mengayuh skateboard yang berjalan.

"Mau nganterin lo, sebagai balas budi aja." Sasa berdecak lalu berhenti. Sudah lebih dari 10 menit Antrax mengikutinya.

"Lo gak tau siapa gue?" Tanya Sasa sambil menunjuk jaketnya.

"Si cantik, yang gue gak tau namannya. Gue panggil burung hantu aja gimana?" Sasa semakin jengah dengan Antrax.

"Lo bisa gak sih jangan buat gue tambah benci sama lo. Dah baik gue tologin, disini rawan kejahatan mending lo pulang deh" ujar Sasa jengah, baru kali ini dia ngomong panjang lebar tanpa amarah tapi kesal setelah kepergian Bara. Biasanya dia ngomong panjang kalo sudah marah.

"Karena rawan itu gue mau nganter si Burung hantu pulang" ujar Antrax.

"Jangan panggil gue burung hantu, muka lo tuh kayak hantu" bentak Sasa lalu melajukan skateboard nya dengan cepat. Antrax mengerem mobilnya, lalu tersenyum simpul melihat kepergian Sasa.

Baru kali ini ada yang menghina karisma seorang Manuel Antrax G, G nya mau tau? Ganteng. Antrax, melajukan mobilnya menuju rumah yang sudah lama tak pernah dia tinggali. Dia rindu semua, orang tuanya, kamarnya, keluargannya, dan mungkin cintanya.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang