15. Under Siege

198 18 10
                                    

Itu Sasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu Sasa...

JANGAN LUPA VOTE DULU SEBELUM MEMBACA...

kalo baca enaknya sambil dengerin lagu di atas ya...






#ketika semua memilih menjauh melihat kekurangan ku. Kau datang dan menarik ku dari keterpurukan, menutupi semua kekuranganku. Membuatku merasa berharga hidup di dunia....

.....

"Sialann...." umpat Sasa, lalu berdiri dan berjalan dengan tergesa-gesa keluar ruangan. Radius 50 km sangatlah dekat, bagaimana mungkin mereka menemukan tempat ini.

Rafi menyusul Sasa dan Rayhan. Sasa mengambil pistol cord yang selalu stay di celananya. Lalu berlari keluar.

"Ray, kau siapkan pasukanmu. Semua... kita butuh mereka, jangan lupa panggil bantuan" desak Sasa sambil mengisi peluru dalam pistolnya.

"Dan lo, amankan anak anak ke dalam gedung. Setidaknya mereka akan aman didalam." Pinta Sasa Rafi langsung berlari.

Dor...

Dor...

Sasa menembakkan peluru dua kali berarti ada tanda bahaya. Semua preman yang tengah ngumpul sambil bercanda langsung berlari mendekat ke Rayhan.

"SEMUA CEPAT MASUK KE GEDUNG... GAK ADA WAKTU LAGI"Teriak Sasa. Membuat anak-anak menjerit, ada yang menangis.

"Sa kenapa? Tadi ada suara tembakan?" Tanya Ival.

"Gue butuh bantuan kalian, geng Victor kalian bisa diandalkan. Bagi beberapa tim jaga pintu depan belakang samping dan sisannya jaga gedung. Bunuh mampus musuh kita, hari ini gak ada kata kasihan, bantai semua." teriak Sasa dengan lantang.

"Kita dikepung, tapi jika kita bersatu kita bisa mengalahkan mereka!"

"Dan ambil senjata di gedung, Odo bakal ngasih tau kalian" ujar Sasa, lalu berlari menghampiri Antrax yang tengah menatap datar kearah mereka.

"Waktu kita mepet, lo ngapain diam. Mau mati?" Tanya Sasa pada Antrax.

"Gue cuma mau liat lo aja bertugas. Gue mah, gak usah dipikir" ujarnya lalu berjalan duduk di bangku taman dengan santai.

"Lo liat mereka, mereka lagi nyelametin nyawa. Dan lo, gue gak abis pikir sama lo"

"Makasih udah mikirin gue, tau aja gue... lo suka sama gue"

"Terserah" ketus Sasa, lalu berjalan dengan pistolnya.

Sebuah granat meluncur mulus di sebuah rumah sebagai kamar. Berjarak sekitar 5 meteran dengan Sasa, itu sagatlah dekat. Antrax Refleks menarik dan melindugi Sasa di dada bidangnya membelakangi Kamar.

Sasa menatap kepulan asap granat di atas genting kamar, dia terkejut. Lalu menatap Antrax yang menyelamatkannya, dan detik berikutnya...

Duarrr...

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang