2. Teman Baru

854 81 13
                                    

Sasa duduk di bawah pohon yang rindang. Setelah makan dan bermain dengan anak anak di pondok kecil. Sasa mengamati teman barunya, entahlah bisakah mereka disebut Sasa sebagai teman. Bahkan sedari SMP tak ada yang pernah mengajaknya berteman, sekali mereka berbicara pada Sasa mereka takut. Entahlah Sasa sendiri tak tau apa yang ditakuti oleh mereka.

Tapi memang dia sadar, setelah kejadian 'itu' dia sangat tertutup. Sifatnya berubah sangat dingin. Lebih banyak menghabiskan waktu sendiri, merenungkan nasibnya dan mengamati dunianya yang sekarang gelap segelap hatinya. Sampai kapan dia akan menyimpan dendam ini, dia sendiri pun tidak tau. Merasa sinis dengan hidupnya sendiri.

Sasa mengamati Rafi yang sedang dikerumuni anak kecil membuatnya tersenyum tipis. Sasa menilai Rafi adalah cowok yang humoris, selalu tersenyum, dan bahkan Sasa tau kalo Rafi tripikal cowok playboy. Terlihat dari cara ucapannya dan selalu menggoda cewek. Perwatakannya putih tinggi,hidung mancung, bibir lumayan tebal dan rambut agak bergelombang, cukup tampan untuk playboy. Sragam dikeluarkan selalu ceria. Rafi cowok playboy

Dan Sasa beralih ke Hendra yang tengah membacakan sebuah buku dongeng kepada anak-anak pondok kecil. Sasa menilai Hendra cowok yang kalo sudah kenal sangat crewet. Jika belum kenal dia akan nampak coek dan datar. Panampilan yang berbeda dari Bara dan Rafi. Dia rapih bahkan rambutnyapun klimis dipomet, dan baju sragam yang dimasukkan. Sangat rapih, tampan, hidung mancung, rahang tegas, mata sipit. Menapilkan sosok dinamis Hendra, bahkan dari penampilannya Sasa tau kalo Hendra itu cowok yang pintar jenius, penuh pemikiran dan tak mudah dibohongi. Hendra cowok good boys

Sasa beralih ke Bara yang tengah disuruh menjadi kuda untuk dinaiki anak anak. Sasa melihat Bara adalah sosok yang kuat, tidak egois. Seorang penceria ketika sudah kenal. Dia akan dingin, seperti waktu di sekolahan ketika berjalan keluar roftop. Banyak siswi yang memujinya, bahkan dirinya bertingkah bodo amat dengan itu.dia dingin dengan orang yang belum dikenal.

Bara berpenampilan bad. Sragam tidak disetrika serta celana abu-abu yang melekat di kakinya tak terlalu sempit. Bad sekolahan yang belum terpasang dan kancing yang sengaja dilepas 3 dari atas menampakan sedikit perut abs Bara.

Bara cowok putih, tinggi, rahang kokoh, mata sewarna batu onyx. Entah sejak kapan Sasa menatap mata teduh Bara, mata itu sekarang serasa menghipnotis untuk menatapnya selalu. Rambut brantakan yang malah membuatnya terkesan keren. Dan betapa bodohnya Sasa sempat mengakui dia tampan. Tidak, memang tidak dipungkiri Bara memang tampan. Bara cowok bad boys

Sedari sekolahan dia hanya coek dengan segalannya termasuk mereka ber-3. Dan kali ini dia mengamati mereka bertiga ciri khas dan sifat yang sangat melengkapi. Baru kali ini Sasa mengamati seseorang sejauh ini. Mereka Bara, Rafi, dan Hendra bisa membuat Sasa luluh untuk berteman dengan mereka.

Flasback on...

"Kenapa kita kesini...eh tapi gak papa gue suka banyak anak kecil"kata Rafi sambil mengendong anak kecil bernama Fisa.

"Lucu orang kayak lo suka anak-anak!" Ujar Bara, Sasa hanya menganguk tipis. Bara langsung ditarik oleh anak kecil bernama oyan bersama Rafi.

"Gue nemani mereka ya Sa" pamit Bara diangguki oleh Sasa.

" Mereka siapa sa?" Tanya Hendra, Sasa memasang wajah iba sambil tersenyum tipis.

"Kebanyakan dari mereka pangemis, pengamen, anak anak yang ditinggal orangtuanya. Dan anak yang meminta keadilan di dunia. Dan disana adalah tempat para preman, mereka tidak jahat mereka yang menjaga anak-anak pondok kecil. Dan kalian pasti tau kenapa mereka menjadi preman, mereka tidak diadili. Uang mengalahkan segalannya. Dan 'kami' merenggut mereka. Karna 'kami' tau tanpa mereka orang kaya takkan jadi kaya"ucap Sasa yang sulit atau sangat rumit dimengerti tapi Hendra tau arti dari ucapan Sasa.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang