5. Surat terbuka SMA Gemilang

408 52 8
                                    

¤ melangkahlah sejauh hatimu mau berjalan. Berhentilah sejauh hatimu menolak.

Bel pulang sekolah SMA Gemilang telah berbunyi. Semua siswa siswi yang memang malas sekolah bersorak ria. Seperti kelas 10 IPA 2, Rafi yang paling heboh dikelas. Cowok itu memang menyukai keributan. Setiap hari pasti dia yang membuat kelas ramai, semacam pasar.

"RAFI MEN EFOLUSION...IHIR"Teriak Rafi mendegar bel berbunyi.

"GUE SUKA BODY GOYANG BU JALEHA... BU JALEHA....hahahah"Terus Rafi sambil menirukan gerakan di tik tok yang lagi hits. Membuat kelas ramai. Sedangkan bu Husna yang memang sedang mengajar kelas itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Oyy bu Jaleha di kelas sebelah"teriak Jawan salah satu siswa kelas IPA 2.

"Mampusss"pekik Bara tepat di telinga Rafi, Rafi mengusap telingannya kesal.

"Rafi gak boleh kayak gitu, guru patutnya dihormati" nasehat bu Husna sambil menata buku. "Yaudah pelajaran selesai, ibu pamit... hati-hati dijalan ya anak-anak. Assalamualaikum... dan Rafi jangan diulangi lagi,"

"Waalaikumsalam buuu"ucap satu kelas bersamaan.

"Insyaallah bu, kalo gak lupa. Pulang yuk"balas Rafi santai sambil mengajak teman-temannya pulang.

"Insyaallah 99% benar loh... nanti bu Husna aduin deh sama bu ja-"

"Etttt.... jangan buuu tenang saya gak ulangi kalo bu Husna yang cantik kayak nama-nama Allah" Balas Rafi sambil nyengir kuda. Bu Husna geleng-geleng kepala lalu melangkah keluar kelas.

"Untung bu Jaleha gak denger"ujar Hendra sambil berjalan keluar kelas. Murid satu kelas pun sudah pada keluar.

"Kuping plastik kali, eh astangfirullah" balas Rafi lalu menutup mulutnya.

"Tuh mulut gak ada sopan-sopannya sama guru" ujar Bara sambil geleng kepala heran.

"Tumben nyebut lo fi" sahut Sasa datar sambil tetap berjalan.

"Kalian lupa kalo gue suka solat duha sama kalian!"ujar Rafi kesal. Lalu mereka berjalan keluar kelas. Ketika sampai pintu kelas, ada seseorang yang menghadang jalannya Sasa tepat didepan mata.

"Lo Sasa kan?"tanya seorang cewek cantik berpakaian sragam yang sangat ketat dan dibelakangnya diikuti temannya. Tubuhnya lumayan tinggi tapi lebih tinggi Sasa. Ya iyalah, sasa bertubuh tinggi dan ya, ideal bagi seorang wanita. Perempuan didepannya hannya sedahinnya.

"Iya dia Sasa lo mau apa? Minta tanda tangan?" Jawab Hendra judes. Membuat Bara dan Rafi hampir tartawa.

"Oh Bang Rafi tau, pasti eneng mau tanya-tanya tentang bang Rafi yaa... mau stalking in abang. Ngaku aja dehh"ujar Rafi kepedean, cewek didepannya pun memutar bola mata malas.

"Gue gak tanya sama lo! Dan lo gue mau bicara sama lo"cewek itu menatap tajam Sasa. Sasa tersenyum miring, kalo gue gak mau? Lo mau apa? seperti itu ekspresi Sasa kalo dapat bicara.

"Udah tau namannya Sasa  masih nanya!" Sindir Bara sambil melipat kedua tangannya.

"Lo Bara Loerenzo kan, kenalin gue Syherlen Fasya Ranjala. panggil aja Fasya"ucap cewek yang bernama Fasya dengan menganti notasi nada dan raut wajah menjadi ceria dan sok cantik. Eh tapi emang cantik.

"Kalo sama yang ganteng aja, manis. Caper" sahut Hendra yang sangat sinis pada Fasya.

"Heh gue kak kelas lo... harusnya lo hargai gue. Dan lo Sasa, urusan kita belum selesai"tajam Fasya sambil mengacungkan tangannya didepan muka Sasa.

"Turunin tangan lo sebelum patah tuh jari"celetuk Bara sengit.

"Bara lo kok kayak gitu sihh... gue kan cuma mau kenalan masa gak dijawab malah belaiin dia" ujar Fasya tanpa rasa malu dan dibuat manja. Hendra, Rafi dan Sasa hampir saja muntah.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang