31. Not Bad

81 3 0
                                    

"perjalanan ini sangat terasa singkat, dan aku tidak pernah memanfaatkannya dengan baik. Tunggu, akan sampai dimana penyesalanku."

-Natasya Gevanda S.G

......

Kini Antrax dan Sasa berada didepan gerbang rumah Bunda. Disana sangat sepi entah kenapa, biasanya ada satpam didepan dan kini tidak ada. Gerbang yang senantiasa terbuka sedikit kini tertutup rapat, digembok lagi. Antrax berkali-kali menghubungi nomor Bunda dan selalu gagal. Sasa berinisiatif bertanya kepada tetangga.

"Maaf, ibu liat bunda enggak?" Tanya Sasa pada ibu-ibu yang lewat.

"Oh, Bu Dina. Tadi dia kayak tergesa-gesa buat pergi gitu. Sama pak satpam, pak satpam yang bawa mobil tadi." Balas ibu-ibu itu.

"Pergi kemana?" Tanya Antrax menyahut.

"Ih kalo itu ibu kurang paham, yaudah ibu pergi dulu ya!" Sasa dan Antrax mengiyakan.

"Ke apartemen gue aja buat malam ini." Ujar Sasa kemudian, Antrax melirik Sasa.

"Tumben ngasih solusi." Ujar Antrax, Sasa tak membalas dia masuk kedalam mobil lagi diikuti Antrax. Didalam mobil Seiya dan Kela sudah tertidur.

Mobil Antrax melaju pergi menuju apartemen Sasa. "Lo gak papa kalo gue juga disana?" Tanya Antrax.

"Kenapa? Kamar juga ada dua. Gak lucu kan kalo lo bayangin kita sekamar." Balas Sasa.

"Lo gak takut sama gue?" Goda Antrax.

Sasa tertawa meremehkan, "takut? Apa yang perlu gue takutin." Balasnya.

"Di apartemen cuma 'kita' cowok sama cewek. Lo pikir apa lagi?" Ujar Antrax ambigu.

"Ingat Seiya dan Kela." Tambah Sasa.

"Terserah." Balas Antrax masih fokus menyetir.

"Kita buat kesepakatan, gue tidur sama anak-anak lo tidur di kamar sebelah. Oke." Antrax hanya membalasnya dengan anggukan kepala. "Tapi kamar sebelah kecil, kasur cukup buat satu orang. Gak papa kan?"

"Enggak masalah si, kenapa lo nanyain itu?"

"Siapa tau lo gak bisa tidur di kasur sempit."

"Bisa, apa lagi kalo disebelah gue elo." Ledek Antrax seraya tertawa kecil. Sasa membuang muka, padahal pipinya sudah memerah. Ini tidak seperti biasanya...kan?

Sesampainya di apartemen, Sasa membangunkan Seiya dan Kela. Seiya dan Kela menggeliat kemudian keluar dituntun Sasa, Antrax berjalan lebih dahulu.

"Kita kemana bunda?" Tanya Seiya dengan suara khas bangun tidur.

"Ini namanya apartemen kan tante." Ujar Kela nyawanya sudah terkumpul.

"Tante-tante, emang gue udah tua?" Sinis Sasa, Kela tak menjawab dia sibuk mengamati daerah.

"Oh apartemen," Seiya menyamakan langkahnya dengan Sasa dan Kela.

Sesampai di depan pintu apartemen milik Sasa, disana sudah ada Antrax yang tengah bermain dengan ponselnya sepertinya dia masih mencari tau kemana Bunda pergi. Sasa menekan kode di apartemennya kemudian meminta Kela dan Seiya masuk dahulu.

"Gimana? Ada kabar belum?" Tanya Sasa, Antrax menatap Sasa sejenak.

"Belum, mungkin besok Bunda baru bisa dihubungi. Kita tidur aja dulu." Balas Antrax kemudian memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang