{BACA PART INI ENAKNYA SAMBIL DENGERIN LAGU YANG UDAH AKU SIAPIN}
oh ya.
Btw gue bakal sering up cerita ini biar cepat selesai... oke jangan lupa vote dan komen
Vote kalian selalu aku tunggu!Follow
Ta_SyaSya....
#keluarga adalah tempat kita kembali. Apapun masalah kita, apapun kebahagiaan kita atau kesedihan kita. keluarga tetaplah menjadi tempat untuk kita kembali, maka berikanlah cinta pada keluargamu. Kerena mereka butuh cintamu bukan kebencian.
...
Sasa mengerjapkan matanya, untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk. Pertama yang dilihatnya adalah sebuah ranjang tidur miliknya di rumah bunda. Lalu merasakan sakit di sekujur tubuh terutama lengan kanannya, dan pusing. Sasa mulai duduk dan memegangi kepalannya yang sakit, lalu mencoba menginggat apa yang terjadi. Sasa tersadar...
"Seiya?" Gaumnya. Sasa langsung berdiri dan berjalan keluar kamarnya, menahan sakit di kaki dan lengan tanganya.
"Bunda?" Panggil Sasa pada bunda yang tengah berjalan kearah Sasa sambil memegangi nampan berisi makanan untuk Sasa.
"Kok udah keluar, kamu masih sakit ge" ujar Bunda lalu menarik Sasa masuk ke dalam kamar lagi.
"Sekarang jam berapa?" Tanya Sasa.
"Jam 8 malam" balas Bunda tenang lalu menaruh makanan sasa di meja dan mengusap rambut Sasa. "Tenang, semua akan baik-baik saja. Kamu aman disini anakku" ujar bunda lembut penuh kasih sayang.
"Tadi... bun teman-teman Gege? Dan Antrax bun mereka-"
"Tenang lah nak, tenang adalah kunci dari segalanya. Tenang bisa menuntunmu mencari jawaban. Dan sabar dengan ketulusanmu, berfikirlah yang jernih sejernih hati mu. Bunda yakin, hatimu tak seburuk yang orang lain katakan" ujar bunda, membuat Sasa terdiam. Dan seketika menitihkan air matannya, memang hanya bunda yang menganggapnya baik menganggapnya tidak buruk. Hanya bunda yang mengerti dirinya tanpa dia ucapkan...
Sasa memeluk bunda erat, menyalurkan rasa sakit di tubuh dan rasa sakit yang paling besar di hatinya. "Bun... hiks... gege hanyalah cewek yang lemah, berbeda sama pemikiran mereka... gege hiks... gege tidak sesempurna yang mereka katakan" tangis Sasa pecah.
"Kenapa hem? Kamu kemarin tiba-tiba nyempetin kesini malam-malam lagi. Bunda tau, kamu ada masalah. Ceritain ke bunda sekarang, gak usah di pendem lagi" ujar bunda lembut sambil mengusap rambut Sasa.
Sasa mengusap air matanya, bunda memegangi pipi Sasa supaya menatap matanya.
"Keluarga adalah tempat tumpuan, sebaik baiknya keluarga adalah keluarga yang bisa menjadi tumpuan anggota keluarganya. Dan seburuk buruk nya keluarga adalah, anggotanya yang dendam dengan keluarganya sendiri" ujar bunda dengan mata teduh.
"Enggak bun... udah gak ada lagi yang buat Gege bertahan. Hidup Gege udah gak ada tujuannya bun... keluarga Gege pun, tak menganggap Gege lagi. Buat apa Gege hidup cuma untuk menghormati keluarga Gege yang kejam itu"
"Nak, tidak ada keluarga yang kejam. Dan seburuk buruk nya keluarga kita masih ada tanggung jawab untuk menghormati mereka. Tanpa mereka kita tidak mungkin ada,"
"Gege gak tahan bun...temen gege, cuma mereka yang masih anggap gege. Semuanya pergi bun, semuanya hilang karena..."
Bunda langsung membungkam mulut Sasa dengan satu jari telunjuknya.
"Suttt,gak usah salahin orang lain dalam kehidupan kamu Gege. Walaupun memang itu kenyataanya" ujar bunda lalu memeluk Sasa.
"Lampiasin semua dengan tangisan nak, bunda tidak suka anak perempuan bunda membunuh orang" ujar bunda, Sasa membalas memeluk bunda erat lalu menitihkan air matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Girl
General Fiction▪Buat gue cinta untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bahagia untuk kedua kalinnya, buat gue merasa bebas untuk kedua kalinnya, buat gue merasakan nyaman akan keluarga untuk kedua kalinnya▪ -Natasya Gevanda S. G. Sebut nama " SASA" di SMA Gemilang m...