4. Heboh

503 65 10
                                    

Bara berdecak, dia sedari tadi mengomeli Hendra. Karena upacara bendera pada hari senin akan dimulai 2 menit lagi, dan Sasa tak kunjung datang. Hendra berkali-kali menjelaskan pada Bara bahwa kemungkinan Sasa telat. Tapi bara malah semakin kesal, sedangkan Rafi. Cowok satu itu malah sibuk tertawa dengan ponselnnya membalas pesan pacar-pacarnnya.

"Lo beneran Sasa gak papa tadi malam. Ck harusnya lo jaga dia... lo tau kan Sasa habis tanding sama Rafa. Dan lo tau liciknya Rafa, dia bakal ngambil mobil itu lagi"ujar Bara sambil mengacak-acak rambutnya.

"Terserh lo terserah... gue udah bilang sama lo terserah mau percaya terserah diem aja terserah, Raf temen lo tuh"ujar Hendra malas dengan tingkah Bara kali ini.

"Udah Hen, biarin aja. Namannya cowok sedang kasmaran lebay nya tingkat dewa. Untung gue udah terbiasa"ucap Rafi tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

"Diem lo Raf... gak mbantu sama sekali"decak Bara sambil duduk di bangku. Hendra terkekeh melihat wajah kesal Bara.

"Tunggu aja Sasa pasti datang telat, dia gak bakal diapa- apain sama Rafa. Malah mungkin sebaliknnya"ujar Hendra, Bara tersenyum sambil menepuk pundak Hendra.

"Thanks bar, lo emang temen paling bener se dunia"ucap Bara berniat menyindir Rafi.

"Semerdeka lo Bar,"gaum Rafi lalu mengantongi ponselnnya. Dan saat itu juga seluruh siswa siswi SMA Gemilang , disuruh turun kelapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

Bara dkk berjalan menuju ke lapangan outdoor. Sudah banyak siswa siswi yang berbaris di lapangan dengan tertib. Mereka ikut berbaris di lapangan padahal mereka tidak memakai dasi dan ikat pinggang. Ya kecuali Hendra.

Sebelum upacara setiap siswa siswi akan dicek kerapiannya oleh anggota osis. Bara dan Rafi sudah terbiasa jika harus dihukum. Terkadang Sasa juga ikut dihukum kalo dia tidak bolos upacara.

"Bara,Rafi lagi... kalian mau jadi jagoan huh,"ujar Nadine ketua osis super crewet. Bara dan Rafi tertawa setiap kali melihat Nadine marah menurut mereka itu hiburan.

"Permen dong, jagoan neon"balas Rafi ditertawai oleh Bara dan Hendra.

"Gak usah bercanda, Hendra lo juga ikut kehukum karena tertawa tanpa izin. Gue gak suka dibantah"ujar Nadine, ketika Hendra hendak protes.

"Gak papa hen... itung-itung nemenin kita ya gak Bar"ucap Rafi tak tanggung-tanggung.

"Iy..."belum sempat Bara menjawab pernyataan Rafi. Nadine membentak keras mereka.

"MALAH DISKUSI, CEPAT KALIAN BERTIGA MAJU KE DEPAN... WALAUPUN KALIAN YAH LUMAYAN GANTENG LAH.... GUE GAK PEDULI CEPETAN KE DEPAN TIANG BENDERA. nanti ada pak Brata bakal ngasih hukuman sama kalian dan siswa yang tak tertib. Mau jadi apa sekolahan ini" bentak Nadine lalu berjalan pergi dari sana. Bara dan Rafi memegangi dadanya terkejut, Hendra hanya tertawa kecil.

"Gila tuh ketos, keras amat... kayak mau lairan aja deh"ujar Bara ditertawakan oleh Rafi dan Hendra.

"PMS kali bar"tawa Rafi.

Lalu mereka beranjak maju ke depan lapangan untuk menerima sepatah kata dari kesiswaan pak Brata guru paling killer.

"KALIAN YANG GAK TERTIB BARIS DI SAMPING PEMBINA UPACARA. KAMU LAGI KAMU LAGI...CK KALIAN LAGI KALIAN LAGI...CK KAU LAGI KAU LAGI... CK DAN KALIAN KELAS 10 IKUT IKUTAN! MAU JADI JAGOAN, MANA BOS KALIAN ITU... GAK IKUT DIA APA BOLOS"Ujar pak Brata mengebu-gebu menatap Bara dkk.

"Enggak pak kita gak mau jadi permen, entar banyak yang suka dong. Bos? Siapa yah perasaan gak punya tuh"ujar Bara langsung disahut oleh Rafi.

"Gak usah nunggu entar, sekarang aja gue udah banyak yang ngatri. Gak perlu lah manis manis banyak pengawet kayak permen jagoan neon. Sasa tolol" ujar Rafi penuh percaya diri.

My Mysterious Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang