"Haik~" Anku dan Satomi pergi meninggalkan mereka berdua yang terikat di pohon.
"Ne Satomi-kun tadi bisikin apa?"
"Himitsu," Satomi tersenyum kecil.
Ia lalu berjalan kearah mobil yang entah sejak kapan ada disana.
Satomi lagi-lagi merasa bahwa Jel adalah orang yang sangat luar biasa. Dia bisa dengan cepat mengatur semua rencana kedepannya tanpa pernah sekalipun takut gagal.
Satomi sangat beruntung mempunyai teman sekaligus keluarga sejenius Jel. Karena dengan begitu Satomi tidak harus report-repot menjadi musuhnya Jel.
▒▒▒
Saat mencari tahu nama Domino di pencarian data milik CIA, Jel menemukan fakta mengejutkan.
Dia dengan cepat mengecek kembali hasil otopsi yang sebelumnya sudah di manipulasi oleh pihak kepolisian. Sudah Jel duga, ada luka memar kemerahan di telapak tangannya. Itu berarti korban tidak bunuh diri, melainkan dia jatuh di dorong oleh seseorang.
Matanya kembali mengecek dengan teliti apa yang ada di layar laptopnya, dia tidak mau salah membaca satu hurufpun. Konsentrasinya benar-benar sangat bagus. Jel bahkan memutuskan panggilan komunikasi dengan Yamada yang sedang rapat bersama yang lainnya itu.
"Semuanya terhubung!" Jel tersenyum samar. Dia lalu mematikan laptopnya.
Dan langsung menghubungi klien mereka untuk bertemu di tempat semula. Jel juga tidak lupa untuk menyuruh kliennya itu membawa sang wali kota yang merupakan adiknya sendiri dan ayah dari korban yang terbunuh.
Setelah itu Jel meminta pegawai hotel untuk menjemput ketiga temannya itu ke tempat perjanjian.
Saat ini Jel sedang dalam perjalanan menuju ke sana. Di dalam mobil, Jel menghubungi Satomi untuk segera menyelesaikan pekerjaannya itu.
"Katakan padanya bahwa bos kalian sudah tertangkap dan tinggalkan saja mereka disana, biar anak buahku yang akan mengurusnya." Jel mematikan sambungan telepon. Tidak lupa dia mengirimkan pesan suara yang sama kepada Anku dan juga Natsu.
▒▒▒
Natsu berhenti di sebuah gang kecil dan diikuti oleh pria berjas hitam secara diam-diam. Ia mendapatkan sebuah pesan suara dari Jel dan mendengarkannya.
"Aku tahu kau disana, keluarlah!" teriak Natsu dengan menggunakan bahasa Inggris. Setelah ia berteriak, muncul seorang pria berjas hitam.
Tanpa banyak bicara pria itu menembakkan pistolnya ke arah Natsu. Natsu kemudian menghindarinya dengan cepat sambil memasang knucklenya. Segera ia berlari sangat cepat ke arah belakang pria tersebut lalu memukul tengkuk pria tersebut. Pria tersebut langsung pingsan dan Natsu segera mengikatnya dengan tali. Setelah selesai, Natsu kemudian menyeret pria itu keluar dari gang.
Domino yang kebetulan ada disana, menunjukan ekpresi terkejutnya ketika melihat seseorang yang dikenalnya itu terkapar tidak berdaya di tangan lelaki asing.
"Cosa gli hai fatto? lascialo andare!" teriaknya menunjuk-nunjuk kearah orang yang tidak sadarkan diri itu.
Domino menghela nafas, "aku tidak tau apa yang telah diperbuatnya tapi bisakah kau melepaskan lelaki itu?" ucap Domino dengan aksen bahasa Inggris yang terkesan cukup fasih untuk seukuran orang Italia.
"Tidak bisa pak, dia tadi menyerang saya. Jadi mau saya bawa ke kantor polisi." jawab Natsu dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Menyerang? Apa yang dilakukan no. 3 disini? Apa dia mau membunuhku karena telah mengkhianati bos?''
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
Historia CortaAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.