1. Ketika kata "suka/cinta" menghilang dari kosakata Bahasa Jepang dan dunia, bagaimana cara mengekspresikan kata suka kepada orang yang kita sukai?
2. Ketika kata "suka/cinta" menjadi kata kutukan. Seorang wanita yang tak bisa lagi mendengar kata "suka" dari orang yang disukainya karena bisa membuat orang itu mendapat bencana.
3. Ketika kata "suka/cinta" menjadi istilah yang dilarang.Inilah kisah tentang ketiganya, yang akan di perankan oleh anak-anak utaite. Selamat membaca dan menikmati...
☪️☪️☪️
Mafu menatap layar handphonenya cukup lama. Disana terpasang foto seorang pria yang sedang bercosplay menjadi vampir saat hari hallowen beberapa bulan yang lalu. Mafu tidak bisa berhenti mengulas senyumannya.
"Mafu? Daijoubu? Kau tidak gilakan?" tanya Sakata, teman sekelasnya yang dari tadi melihat kelakuan Mafu yang senyum-senyum sendiri, sambil memandangi layar handphonenya itu. Untung saja kelas masih sepi.
Mafu melirik sekilas pada Sakata, "coba lihat ini!" ia menyodorkan handphone miliknya kehadapan wajah Sakata, membuat Sakata langsung menjauhkan dirinya dari benda itu.
"Kakui desu yo. Aaa.. kapan aku juga bisa sekeren itu? Aku ingin bertemu dengannya. Melihat fotonya saja sudah membuatku merasa senang. Seakan aku bisa tetap hidup hanya dengan melihat senyumannya."
"Apa yang kau bicarakan? Aku sama sekali tidak mengerti."
Mafu mendekat pada Sakata, "jelas saja kau tidak tahu. Kau itukan aho." tangannya merangkul pundak Sakata.
Sakata segera menepis tangan Mafu, membuat Mafu meringis pelan. Sakata menatap heran pada Mafu. Memangnya sesakit itu ya?
"Gomen."
Mafu menoleh, "kenapa kau meminta maaf?" tanyanya terkekeh pelan.
Sakata menunduk, "atas perkataanku. Aku memang tidak terlalu mengerti dengan apa yang kau bicarakan. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan perasaan yang saat ini kau rasakan itu kali ya?!"
"Tabun, kau kan dari dulu tidak pernah punya oshi. Jadi aku mengerti."
Sakata tersenyum, lalu kembali duduk ke kursinya. Begitupun dengan Mafu. Karena kelas sudah mulai ramai dan pelajaran pertama akan dimulai dalam beberapa menit lagi.
Jam pulang sekolah telah tiba, saat yang sangat dinantikan oleh sebagian besar para murid. Tak terkecuali Mafu, dia juga sangat senang, karena itu artinya dia bisa segera pergi menemui kakak kelasnya yang berada di klub yang sama dengannya.
Kakak kelasnya ini entah kenapa mengingatkannya pada oshinya. Mungkin karena itu juga Mafu menyukai kakak kelasnya. Tapi bagaimana cara menyampaikan kata suka itu yang sudah menghilang dari dunia? Apakah ada kata yang dapat menggantikan kata suka itu.
Mafu berlari dengan terburu-buru menuju ruang klub. Dia bahkan menghiraukan Sakata yang sempat ingin membicarakan sesuatu dengannya, dan tentu saja hal itu membuat Sakata kesal. Tapi, Mafu tidak memperdulikannya, toh besok pagi juga Sakata akan melupakan kejadian yang membuatnya kesal itu.
"Soraru-san maaf membuatmu menunggu." Mafu memasuki ruangan klub dengan nafas tersegal-segal. Lalu ia mencoba mengatur kembali nafasnya.
"Ah? Mafu-san sudah datang." Mafu mendongakkan wajahnya, yang sempat tertunduk tadi. Suara itu bukanlah suara Soraru. Melainkan suara seorang perempuan. Entah kenapa dadanya tiba-tiba saja terasa sesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
Kısa HikayeAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.