DeMys-Siapakah Pembunuhnya? (chapter 4)

79 9 0
                                    

“Jika dilihat dari ketinggian ini...” Tangannya ia taruh di dagunya, manik matanya terfokus ke bawah sana.

Bangunan ini cukup tinggi, kalau tidak salah mereka sekarang ada di lantai delapan.

Satomi tanpa pikir panjang lagi, melangkahkan kakinya ke ujung penghalang yang ada di balkon kamar. Lalu tanpa basa basi lagi dia meloncat dari sana.

Percobaan bunuh diri, apakah benar yang dikatakan polisi? Satomi ingin membuktikan hal itu.

Anku hampir jantungan melihat satomi tiba tiba loncat dengan santainya. "Woe! woe! yang benar saja?! Ini kan lantai delapan, Satomi-kun daojoubuuuu?" Anku berteriak dari atas.

Satomi berhasil mendarat dengan baik berkat tumbuhan jamur? yang ia perbesar itu.

Daijoubu dayo Anku-san!” Teriak Satomi yang tidak mungkin tersampaikan pada Anku.

Dia lalu mulai menumbuhkan jamur? Ini setinggi mungkin sampai menuju ketempat ia melompat tadi.

"Sepertinya baik-baik saja." Anku bernafas lega.

“Tentu saja aku akan baik-baik saja. Memangnya orang bodoh macam apa yang mengakhiri hidupnya dengan melompat di ketinggian lantai delapan ini?” Satomi melompat ke balkon kamar. Dia lalu melirik ke arah Anku.

“Bisakah kau mendorongku dari atas sini?” pinta Satomi dengan wajah datarnya.

“Bayangkan saja bahwa aku adalah orang yang ingin kau bunuh!”

Anku terdiam sejenak, "haik, haik wakatta." Anku mendorong satomi.

"Moo Satomi-kun selalu saja minta yang aneh-aneh.'' Batin Anku.

Anku menghela nafas panjang "Aku gak bisa menganggapmu sebagai musuh."

"Muri desu.''

Anku mendorong Satomi sekuat kuatnya hingga terjatuh.

Satomi mencoba meraih pegangan besi penghalang itu sekuat tenaganya, namun Anku tidak membiarkan hal tersebut terjadi. Hingga membuat Satomi terjatuh dengan posisi yang sedikit mengerikan.

Untungnya lagi-lagi kekuatan pengendalian tanamannya ini dapat menyelamatkan hidupnya. Sepertinya lain kali Satomi harus menyuruh orang lain untuk memperagakan reka adegan yang ada dalam kepalanya ini.

Satomi dengan cepat kembali menuju tempat Anku berada. Sesampainya dia disana, Satomi sedikit membersihkan bajunya yang terlihat kusut.

Yosh! Bersiap-siaplah! Ada dua tikus yang mencoba memata-matai kita.”Anku terkejut mendengar perkataan Satomi, ia memang merasakan aura seseorang disekitar mereka akan tetapi itu hanya samar-samar.

"Dimana?"

“Gedung sebelah, ingat jangan melihat kearah mereka! Kita harus pura-pura tidak tahu jika kita sedang diikuti.”

Anku hanya mengangguk mengiyakan perkataan Satomi.

Mereka berdua akhirnya keluar dari gedung apartemen tersebut, tentu saja setelah menyelidiki tentang penyebab kematian putra wali kota Venesia itu.

Ketika di tengah perjalanan menuju ke tempat Jel berada untuk membahas dan menganalisa informasi yang mereka dapatkan. Tiba-tiba saja dua orang menyerang mereka. Anku yang merasakan 2 aura yang mendekat secara cepat langsung mengkodekan nya kepada Satomi.

"Satomi-kun, mereka datang."

Ti uccideremo!” salah satu lelaki berjas yang memiliki postur lebih tinggi dari rekannya itu berteriak menunjuk ke arah Anku dan Satomi.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang