Bulan yang tergantung dilangit malam sungguh terlihat mempesona, mengingatkannya kepada seseorang. Sosok yang selama ini ia cintai dalam diam."Mafu-kun?! Sedang apa disini?"
Baru saja ia memikirkannya, sosok itu sudah ada dihadapannya. Mafu menoleh sekilas kearahnya, lalu menghembuskan nafas beratnya. "Kau itu benar-benar suka muncul tiba-tiba ya?"
"E? Soukana?"
"Soudayo."
"Gomen, aku tidak bermaksud untuk mengganggumu."
Mafu melirik sekilas padanya yang tiba-tiba saja memasang wajah, yang membuat Mafu merasa bersalah.
Manik mata ruby milik Mafu kembali memandang rembulan diatas sana. "Betsuni, aku sama sekali tidak merasa terganggu." Mafu mencoba bersikap seperti biasa padanya.
"Souka? yokatta," sosok itu tersenyum. "Nee, Mafu-kun tsuki ga kirei dane?!"
Mafu membelalakan matanya, terkejut, saat sosok yang berdiri disampingnya itu, membisikan kalimat yang membuatnya merasa senang. Mafu mungkin hanya salah paham dengan maksud perkataanya barusan. Tapi, walau begitu ia tetap merasa senang.
"Un, kau benar."
Mafu terkejut untuk yang kedua kalinya saat dirinya dipaksa menghadap kearah orang yang selama ini ia cintai. Mafu menunduk, tidak sanggup melihat kedalam manik mata yang membuatnya candu itu.
"Bukan itu maksudku, kau tau kan apa yang kumaksud."
Mafu masih diam. Ia tahu. Sangat tahu. Tapi apa ia pantas menerima kebahagian ini? Kebahagiaan yang ia dapatkan dari mengorbankan perasaan orang lain. Mafu tidak pantas menerimanya.
"Gomen, watashi wa..."
"Kenapa kau terus membohongi dirimu sendiri? Jika kau suka, kenapa tidak mengatakannya? Apa kau takut jika itu bisa membuat orang lain tersakiti? Kau salah! Justru jika kau tidak jujur dengan perasaanmu, orang lain pasti akan merasa telah terkhianati olehmu. Agrhh!! moo... sebenarnya apa yang kukatakan? Tonikaku... aku ingin kau jujur dengan perasaanmu!"
Sosok itu mengacak-acak rambutnya sendiri, merasa konyol dengan apa yang coba ia katakan pada Mafu. Mafu terkekeh pelan melihatnya, yang berhasil membuat sosok itu tersenyum kecil.
"Sifatmu inilah yang membuatku suka."
Sosok itu tiba-tiba saja mendekat, kedua tangannya ia letakan diatas bahu Mafu. Mafu menatap bingung kearahnya.
"Yappa boku wa kimi no koto ga suki."
Mafu sempat sedikit terkejut mendengarnya. Lalu sedetik kemudian, senyuman menghiasi wajah bahagia Mafu.
"Boku mo dayo."
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
Cerita PendekAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.