"Naa-kun... tasukete! kore wa yabai. Aku mungkin saja sebentar lagi akan mati." Satomi berlari kelelahan menghampiri Nanamori yang tengah membaca buku didekat perapian, nada bicaranya terdengar serius. Nanamori menutup bukunya, lalu menoleh pada Satomi yang sedang terengah-engah, seperti kehabisan nafas. Dihampirinya teman satu akademinya itu dengan raut wajah khawatir. Bukankah kutukannya sudah hilang?"Doushitano Satomi-kun? daijoubu?" Nanamori mengguncang-guncangkan tubuh Satomi dengan disertai deretan pertanyaan. Satomi merasa pusing dibuatnya. Segera saja ia memaksa Nanamori untuk menghentikan perbuatannya itu. Hal itu sukses membuat Nanamori terkejut, alisnya terangkat bingung.
"Tenanglah, Naa-kun. Aku akan baik-baik saja, jika kau melakukan apa yang tertulis dibuku ini!"
Nanamori melirik pada buku yang di bawa Satomi itu dengan rasa penasaran. Ia tidak pernah melihat jenis buku seperti itu sebelumnya. Padahal ia sangat percaya diri dengan apapun yang berhubungan dengan kumpulan kertas yang disatukan hingga menjadi buku itu. Tak ada satupun buku yang belum pernah dibacanya diakademi sihir ini. Semua sudah ia baca.
Tapi... tunggu sebentar... mungkin di perpustakaan itu saja yang bukunya tidak bisa ia baca. Karena buku disana mengandung segel sihir. Hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan memasuki perpustakaan itu dan Nanamori tidak termasuk ke dalamnya. Padahal ia sangat ingin membaca buku yang ada disana, menurut rumor yang beredar buku disana berisi tentang sihir terlarang, dokumen tentang kebenaran sejarah masa lalu, dan berisi tentang hal penting lainnya yang tidak tercatat dibuku manapun di dunia mereka. Tentu saja kan membuat Nanamori penasaran ingin membacanya. Apalagi buku itu hanya ada di akademi sihir, tempatnya bersekolah ini. Tidak heran juga sih buku sepenting itu disimpan di perpustakaan khusus akademi sihir. Karena, akademi sihir ini adalah sekolah elit yang terkenal bukan hanya dikerajaannya saja, tetapi sampai terkenal di kerajaan lainnya, baik yang masih satu benua ataupun kerajaan jauh yang terletak di seberang lautan sana. Bahkan banyak kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan diluar sana yang memasukan anaknya untuk belajar di akademi sihir. Salah satunya adalah Root dan Riinu.
"Boleh aku melihatnya?" tanya Nanamori, ia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya terhadap buku yang dibawa Satomi.
Satomi tersenyum sekilas, ia mengangguk mengiyakan permintaan Nanamori. Diserahkannya buku dengan sampul bergambar pentagram yang diatasnya tertulis sesuatu menggunakan semacam aksara kuno. Nanamori belum pernah melihat aksara kuno seperti ini sebelumnya, jadi ia tidak tahu apa yang tertulis disana.
"Ini, kan... Satomi-kun tolong ceritakan apa yang sebenarnya terjadi!" Nanamori menatap Satomi dengan pandangan mengintimidasi. Untunglah isi buku itu tidak menggunakan aksara kuno, seperti yang ada didepan sampul bukunya. Jadi ia masih dapat membaca isi buku itu.
Satomi menceritakan semuanya pada Nanamori. Bagaimana awal mula, buku itu bisa sampai ada di genggaman tangan miliknya. Tadi pagi, tepat saat kelas pertama dimulai dan kelas pertamanya yaitu adalah kelas sihir dan sialnya Satomi harus berhadapan dengan guru teraneh di akademi, dikarenakan guru yang biasanya, sedang tidak masuk. Guru itu menyuruhnya untuk mencari buku yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dikelas berikutnya dan betapa bodohnya Satomi, saat jam istirahat ia langsung pergi ke perpustakaan yang dimaksud guru aneh itu. Beruntung atau justru sial, ia diperbolehkan memasuki perpustakaan itu atas ijin dari sang guru aneh.
Di perpustakaan, karena bingung harus mengambil buku yang mana. Jadilah Satomi mengambil dengan asal buku yang ada dihadapannya dan tentu saja yang menarik perhatiannya. Buku bersampul pentagram dengan aksara kuno diatasnya itu yang menjadi pilihannya. Ketika Satomi membuka buku tersebut, ia tidak sengaja telah membuka segel buku itu. Bagaimana caranya? Satomi juga tidak tahu. Buku itu tiba-tiba saja bercahaya dan sebuah tulisan muncul di dalamnya. Setelah membaca tulisan itu, secepatnya Satomi berlari keluar dari perpustakaan -yang memang tidak dijaga oleh manusia itu, karena perpustakaan itu dibuat dengan elemen sihir yang tidak mudah untuk dimasuki tanpa surat ijin dari orang yang diperbolehkan masuk- dengan terburu-buru menuju mansion yang menjadi tempat berkumpulnya anggota kesiswaan sihir di akademi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Tentang Mereka
Historia CortaAku hanya ingin membagikan kisah ini pada kalian. Kisah cerita yang mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan kisah cerita yang lainnya.