EveSou-Kokoronashi

614 55 3
                                    

*Disarankan untuk sambil mendengarkan lagunya Sou-kokoronashi

^^^

Seandainya waktu itu kau tidak menemukanku, mungkin semuanya tidak akan jadi begini.

Harusnya kau tinggalkan saja diriku dalam kegelapan malam, seperti yang selama ini terjadi padaku.

Tolong hentikan.

Tolong sudahi semua ini.

♧♧♧

Sou memandang keluar jendela, sudah berapa lama ia terkurung dalam kamar bercat putih ini? Ia tidak ingat lebih tepatnya Sou tidak ingin mengingatnya.

Seandainya Sou bisa membuang semua masa lalu yang menjerat dirinya, mungkin ia masih bisa tersenyum. Kenyataannya Sou tidak bisa melakukannya.

Kenangan pahit itu, tidak bisa dengan mudah dilupakan.

Tidak bisa.

Bahkan sampai saat inipun Sou masih terikat dengan kekelaman masa lalunya.

Sou bangkit dari tempat tidurnya, berjalan kearah jendela yang tertutup rapat itu. Tangannya menyentuh kaca bening yang ada didepannya, memperlihatkan sedikit bayangan dirinya yang terlihat kurus dan menyedihkan. Bayangan itu terlihat seperti sedang menertawakan dirinya.

Sou menempelkan tangan kanannya ke kaca jendela disusul dengan tangan kirinya, namun gerakannya terhenti saat mendengar pintu kamarnya terbuka.

“Sou kemarilah!” Sou menoleh, lalu seperti sudah terbiasa kakinya berjalan dengan sendirinya menuju ke sumber suara. Padahal Sou tidak menginginkannya, namun seluruh tubuh Sou menolak perintah darinya.

Si pemilik suara mengelus-elus puncak rambut Sou, lalu memeluknya. “Anjing pintar.”

Mendengar bisikan lembut dari telinganya, Sou tersenyum bahagia. Bukan, bukan dirinya yang tersenyum. Entahlah, yang pasti itu bukan dirinya. Sou masih punya harga diri, dia tidak mau dianggap sebagai hewan peliharaan.

“Malam ini kau akan tidur bersamaku. Ayo jawab!” Si pemilik suara mengangkat dagu Sou, sehingga menyebabkan mata mereka bertemu.

Sou mengalihkan pandangannya, “hai. Wan~wan~” Sou memasang wajah polosnya, berakting seperti inu yang baru saja diberi mainan. Terlihat menjijikan. Sou meruntuki dirinya sendiri.

Lelaki yang lebih tua beberapa tahun dari Sou itu, melepaskan dirinya dari Sou. Ia berjalan menuju tempat tidur, lalu duduk disana.

Sou masih memperhatikan majikannya, ahh.. bukan ia tak tahu harus menyebut lelaki yang lebih tinggi beberapa centi darinya itu dengan sebutan apa. Bagi Sou hubungan mereka berdua cukup rumit untuk dijelaskan.

Pemuda itu menepuk-nepuk kasur dengan tangan kanannya, menyuruh Sou untuk ikut duduk disana. Seperti biasa tubuhnya bergerak tak sesuai keinginannya. Berjalan menghampiri pemuda itu, lalu duduk disebelahnya.

Pemuda itu tersenyum, “saa berbaringlah dipangkuanku!” Sou masih menuruti perintah darinya. Pemuda yang lebih tua darinya itu mengusap-usap kepala Sou, membuat Sou merasa nyaman dengan keadaan seperti ini.

Kisah Tentang MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang